KONTEMPLASI, begitu yang selalu dilakukan anak-anak band, Amnesiac Syndrome saat berada dalam kesendirian di sebuah ruangan. Di saat-sat itu mereka mulai merenung, berpikir dan merencanakan langkah ke depan. Amnesiac Syndrome adalah gabungan kekuatan dari Billy sebagai vokalis dan gitaris, Risda (Lead Guitar, synth, back vokal), Risky (Bass), dan Agung (drum).
"Pas lagi kesepian, kita bisa mengevaluasi apa yang telah kita lakuin selama ini, lalu dari situ kita bisa berpikir dan berencana ke depan," ujar gitaris sekaligus vokalis Amnesiac Syndrome, Billy saat dijumpai tim Indikasi di sebuah tempat tongkrongan di Jogja.
Kesendirian itu juga mewarnai lagu-lagu yang ada di album perdana mereka, Hard Rain In My Mind. Jadi kalo kalian bosen ama lagu menye-menye coba deh sejenak rileks sambil nyemak lagu-lagu dari Amnesiac Syndrome. Karena lewat karya-karyanya, mungkin aja kalian bias ngerasa terbuai dalam keterasingan yang jauh dari keramean. Dibalut irama shoegaze yang cenderung dreampop, lagu-lagu mereka bener-bener bias ngebikin kita merenung dan sejenak memaknai hidup.
Tengok aja lagu Im Creating Monster In My Room, lagu ini bercerita tentang seseorang yang sedang sendiri dalam kesedihan. Diceritakan, dalam kesedihan itu bias dia ubah menjadi sebuah keoptimisan. Lalu nggak kalah serunya hits-hitsnya yang laen yakni Seeing A View In Rainy Alley, Stay In Your Wonderland, Hard Rain In My Mind, Flying Nowhere dan No Tired.
Album EP (Extended Play) "Hard Rain In My Mind" yang di launching 24 April 2009 lalu itu dinaungi Rise and Shine Records. Dan hits yang mereka jagokan Im Creating Monster In My Room juga nangkring di "Kompilasi D.I.Y in D.I.Y" yang kabarnya dirilis hanya 100 kopi aja. "Lumayan untuk diapresiasi juga sih album EP perdana kita ini, Oh ya buat temen-temen yang pengen tau lagu kita ato profil kita pantengin aja Amnesiac Syndrome di www.myspace.com/amnesiacsyndrome," jelas Billy.
Band ini dinahkodain Risda, namun urusan penulisan syair-syair lagu banyak dilakukan ama Billy. "Mendiang Kurt Cobain cukup berpengaruh dalam penulisan syair-syair lagu yang aku buat," ujar Billy sembari menikmati segelas susu.
Band ini sendiri memiliki influence beberapa band dalam dan luar negeri, kayak The Milo, Efek Rumah Kaca (ERK), Siguros dan Radiohead. "Aku sih gemar banget ngoleksi lagu-lagu Post Rock jadi wajar kalo influence kita itu band-band ato musisi yang nggak jauh-jauh dari jenis itu," jelas sang gitaris Risda.
Karena mereka demen ama The Milo, maka nggak nyia-nyiain pas dapet kesempatan kolaborasi ama Adji The Milo. "Wah seneng bisa kolaborasi ama salah satu personel The Milo, tapi pas kita ngejam bareng, dia kaget campur bingung," ujar Risda yang mahasiswa Sosiologi UGM ini. "Dia kaget karena ada personel Amnesiac Syndrome yang nggak paham ama alat musik yang dia pegang," tambahnya.
Perlu diketahui bahwa menurut pengakuan mereka band ini sebenarnya berasal dari keisengan dan ketidaksengajaan. Ceritanya taun 2008 fakultas mereka, Sosiologi UGM ada acara The Beatles Night. Karena pengen mentas, akhirnya spontan dan mendadak mereka ngisi aja. "Padahal pas itu bisa dibilang kita nggak punya persiapan sama sekali. Tapi kita nekad aja," ceplos Billy.
Meski tampil tidak terlalu bagus namun hal itu cukup memuaskan bagi mereka mengingat kurangnya persiapan mereka. "Dan yang lebih konyol lagi, Risky sebenernya nggak bisa pegang bass sama sekali, tapi karena ketelatenan Risda ngajari Risky, syukur akhirnya bisa jalan juga sampe saat ini," selorohnya. (why)
"Pas lagi kesepian, kita bisa mengevaluasi apa yang telah kita lakuin selama ini, lalu dari situ kita bisa berpikir dan berencana ke depan," ujar gitaris sekaligus vokalis Amnesiac Syndrome, Billy saat dijumpai tim Indikasi di sebuah tempat tongkrongan di Jogja.
Kesendirian itu juga mewarnai lagu-lagu yang ada di album perdana mereka, Hard Rain In My Mind. Jadi kalo kalian bosen ama lagu menye-menye coba deh sejenak rileks sambil nyemak lagu-lagu dari Amnesiac Syndrome. Karena lewat karya-karyanya, mungkin aja kalian bias ngerasa terbuai dalam keterasingan yang jauh dari keramean. Dibalut irama shoegaze yang cenderung dreampop, lagu-lagu mereka bener-bener bias ngebikin kita merenung dan sejenak memaknai hidup.
Tengok aja lagu Im Creating Monster In My Room, lagu ini bercerita tentang seseorang yang sedang sendiri dalam kesedihan. Diceritakan, dalam kesedihan itu bias dia ubah menjadi sebuah keoptimisan. Lalu nggak kalah serunya hits-hitsnya yang laen yakni Seeing A View In Rainy Alley, Stay In Your Wonderland, Hard Rain In My Mind, Flying Nowhere dan No Tired.
Album EP (Extended Play) "Hard Rain In My Mind" yang di launching 24 April 2009 lalu itu dinaungi Rise and Shine Records. Dan hits yang mereka jagokan Im Creating Monster In My Room juga nangkring di "Kompilasi D.I.Y in D.I.Y" yang kabarnya dirilis hanya 100 kopi aja. "Lumayan untuk diapresiasi juga sih album EP perdana kita ini, Oh ya buat temen-temen yang pengen tau lagu kita ato profil kita pantengin aja Amnesiac Syndrome di www.myspace.com/amnesiacsyndrome," jelas Billy.
Band ini dinahkodain Risda, namun urusan penulisan syair-syair lagu banyak dilakukan ama Billy. "Mendiang Kurt Cobain cukup berpengaruh dalam penulisan syair-syair lagu yang aku buat," ujar Billy sembari menikmati segelas susu.
Band ini sendiri memiliki influence beberapa band dalam dan luar negeri, kayak The Milo, Efek Rumah Kaca (ERK), Siguros dan Radiohead. "Aku sih gemar banget ngoleksi lagu-lagu Post Rock jadi wajar kalo influence kita itu band-band ato musisi yang nggak jauh-jauh dari jenis itu," jelas sang gitaris Risda.
Karena mereka demen ama The Milo, maka nggak nyia-nyiain pas dapet kesempatan kolaborasi ama Adji The Milo. "Wah seneng bisa kolaborasi ama salah satu personel The Milo, tapi pas kita ngejam bareng, dia kaget campur bingung," ujar Risda yang mahasiswa Sosiologi UGM ini. "Dia kaget karena ada personel Amnesiac Syndrome yang nggak paham ama alat musik yang dia pegang," tambahnya.
Perlu diketahui bahwa menurut pengakuan mereka band ini sebenarnya berasal dari keisengan dan ketidaksengajaan. Ceritanya taun 2008 fakultas mereka, Sosiologi UGM ada acara The Beatles Night. Karena pengen mentas, akhirnya spontan dan mendadak mereka ngisi aja. "Padahal pas itu bisa dibilang kita nggak punya persiapan sama sekali. Tapi kita nekad aja," ceplos Billy.
Meski tampil tidak terlalu bagus namun hal itu cukup memuaskan bagi mereka mengingat kurangnya persiapan mereka. "Dan yang lebih konyol lagi, Risky sebenernya nggak bisa pegang bass sama sekali, tapi karena ketelatenan Risda ngajari Risky, syukur akhirnya bisa jalan juga sampe saat ini," selorohnya. (why)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar