PROMO tour album baru The S.I.G.I.T, Hertz Dyslexia bisa dibilang begitu heboh. Pada hari minggu (19/7) Liquid Cafe aja jadi terasa sesak karena dipadati penonton yang entah berapa jumlahnya. Meski agak molor dari waktu yang udah diagendain, namun nggak ngebuat penonton bete. Buktinya saat The Frankrover naik panggung, histeria pengunjung pun langsung nyergap ruangan.
Malam itu The Frankrover nyempetin ngelaunching beberapa karyanya. Mereka juga ngebawain nomor apiknya Deep Purple, yaitu Burn. Tak kalah memukau yaitu tampilan Jeni dan Coffin Cadillac.
Setelah sekitar dua jam, The S.I.G.I.T. (The Super Insurgent Group of Intemperance Talent) baru dapat kesempatan naik panggung. Di atas stage mereka berusaha ngecuci otak penonton dengan lagu-lagu yang ada di album anyarnya, kayak Money Making dan Midnight Mosque Song. Pengin tau lagunya? Coba aja download gratis di alamat website mereka, www.myspace.com/thesigit.
Melalui EP Hertz Dyslexia, The S.I.G.I.T dengan formasi lengkapnya Rektivianto Yoewono (vokal,gitar), Farri Icksan Wibisana (gitar),Donar Armando Ekana (drum) dan Aditya Bagja Mulyana (bas) lebih banyak ngedepanin pemahaman beat, noise, alias mereka main lebih keras.
Dibanding album sebelum, The S.I.G.I.T kali ini lebih nonjolin karakter hook-nya yang cenderung sinistik, lebih ngikutin iramanya. Sementara lirik-lirik lagu di Hertz Dyslexia kebanyakan ditulis ama Rekti. Soal album itu Rekti dan Acil ngakuin, di album EP terbarunya, mereka bisa lebih berimprovisasi.
Katanya sih, Album EP Hertz Dyslexia mereka gunain sebagai jembatan untuk ngebuat full album selanjutnya. Sebab di album itu ada nuansa-nuansa untuk materi album The S.I.G.I.T selanjutnya.
Setelah manggung di acara yang dikemas ama temen-temen Sindicate Kongsi Jahat, The SIGIT ini pun kudu langsung meluncur ke Makassar, untuk keperluan sama. (why)
Malam itu The Frankrover nyempetin ngelaunching beberapa karyanya. Mereka juga ngebawain nomor apiknya Deep Purple, yaitu Burn. Tak kalah memukau yaitu tampilan Jeni dan Coffin Cadillac.
Setelah sekitar dua jam, The S.I.G.I.T. (The Super Insurgent Group of Intemperance Talent) baru dapat kesempatan naik panggung. Di atas stage mereka berusaha ngecuci otak penonton dengan lagu-lagu yang ada di album anyarnya, kayak Money Making dan Midnight Mosque Song. Pengin tau lagunya? Coba aja download gratis di alamat website mereka, www.myspace.com/thesigit.
Melalui EP Hertz Dyslexia, The S.I.G.I.T dengan formasi lengkapnya Rektivianto Yoewono (vokal,gitar), Farri Icksan Wibisana (gitar),Donar Armando Ekana (drum) dan Aditya Bagja Mulyana (bas) lebih banyak ngedepanin pemahaman beat, noise, alias mereka main lebih keras.
Dibanding album sebelum, The S.I.G.I.T kali ini lebih nonjolin karakter hook-nya yang cenderung sinistik, lebih ngikutin iramanya. Sementara lirik-lirik lagu di Hertz Dyslexia kebanyakan ditulis ama Rekti. Soal album itu Rekti dan Acil ngakuin, di album EP terbarunya, mereka bisa lebih berimprovisasi.
Katanya sih, Album EP Hertz Dyslexia mereka gunain sebagai jembatan untuk ngebuat full album selanjutnya. Sebab di album itu ada nuansa-nuansa untuk materi album The S.I.G.I.T selanjutnya.
Setelah manggung di acara yang dikemas ama temen-temen Sindicate Kongsi Jahat, The SIGIT ini pun kudu langsung meluncur ke Makassar, untuk keperluan sama. (why)
The Super Insurgent Group of Internperance Talent (mokso banget)
BalasHapuseh band ini jujur ..bukan maksa mas!
BalasHapuskasian bngt si lw,mank band menurut lw yang ga maksa apa?JElasin KE gw mas!
Besok2 mas minta tanda tangan ST 12 ajj ya!
the sigit mang gokil abis...
BalasHapusyang gx suka the sigit mang tuli n gx pnya selera bermusik..