DUA hari lagi adalah hari penting bagi bangsa Indonesia. So, tepatnya tanggal 8 Juli 2009 besokbakal diadain pesta demokrasi pemilihan kepala negara, ato Pilpres. Hey man!! Udah ada tiga pasangan calon yang siap kita pilih lho... Tinggal contreng salah satu pasangan yang kita rasa sreg, maka kita dah manfaatin hak pilih kita. Dan kita pun tercatat jadi peserta pesta demokrasi. Tapi untuk nentuin pilihan, tentu kita nggak bisa asal-asalan khan? Karena kita masing-masing punya figur idaman tentang sosok kepala negara. Lagian ini kesempatan emas, karena presiden kita itu nantinya bisa kita pilih secara langsung. Setuju nggak kalo sosok presiden kita itu dipilih dengan model beginian? Maksudnya dipilih langsung gitu? Setidaknya 96 persen responIn setuju kalo presiden kita itu dipilih secara langsung. Alasan mereka sih, milih presiden secara langung itu lebih memuaskan and mantep. ”Itu pas banget, soalnya presiden itu untuk rakyat, jadi rakyat lah yang harus nentuin figurnya secara langsung,” ungkap teman kita Yodito Nugrahacky dari SMAN 6 Jogja. Tapi emang nggak semua responIn suka dengan metode pilihan langsung seperti itu. Seperti yang dikeluhkan ama Wida Ariningsih dari SMA 1 Depok Sleman. ”Toh rakyat kecil tetep enggak diperhatiin. Buat apa milih langsung?!” keluhnya. Soal sosok, 56,4 persen responIn pengin punya presiden yang pinter dan cerdas. Emang sih, kalo kita punya presiden yang nggak bisa apa-apa, Indonesia bisa gawat. Karena negara ini mau dibawa kemana arahnya? Devy Lio Erlinda dari SMA Muhammadiyah 3 Jogja berpendapat kalo presiden itu adalah representasi dari rakyatnya. ”Presiden harus pinter, nggak Cuma soal teori, tapi juga prakteknya. Biar bisa ngewakilin rakyatnya. Pokoknya dia tuh harus multi talented dah,” ujar penyuka warna ungu ini. Selain itu 36 responIn juga pengin presiden kita itu besok adalah sosok yang berwibawa and berkharisma. ”Dia harus punya pendirian kuat, biar nggak ke ombang-ambingkan ama keadaan,” pesan Rina Hardani dari SMKN 6 Jogja sembari menyusupkan harapan lain, yaitu presiden itu harus punya kharisma. Kalo soal konsentrasi kebijakan, 33,5 persen responIn pengin presiden mendatang lebih peduli ama pendidikan. Karena responIn ngeliat pendidikan itu krusial banget buat sebuah negara. Menurut Nimas Hayu temen dari SMAN 8 Jogja, pendidikan itu dasar kemajuan sebuah bangsa. ’’Gimana negara bisa maju kalo orangnya bodo-bodo,” kata si penyuka tokoh kartun Doraemon ini. Di lain pihak, 27,6 persen responIn pengin bidang ekonomi juga lebih maju. Emang sih, keadaan perekonomian negara kita saat ini tergolong cukup memprihatinkan. Salah satunya masih banyak kasus pengangguran di Indonesia. ’’Keadaan ini ngebuat beberaa perusahaan lebih kasih prioritas bagi pekerja asal luar negri. Sebel jadinya ngeliat hal ini. Soalnya skill individu kita belum betul-betul terasah,’’ keluh Ninfa Cindrawati dari SMA Pembangunan Jogja menimpali soal banyak pengangguran. Wah, kalo saja semua harapan itu bisa di mix jadi satu ke dalam sebuah figur calon. Tentu kita bakal punya sosok presiden yang ideal. Lantas dari ketiga calon itu ada nggak yang bisa memenuhi kriteria-kriteria ideal seperti itu? Yakinlah, mereka semua akan ngasih perubahan yang lebih baik buat masa depan Indonesia tercinta ini. Selamat nyontreng ya sobat! (sha)
PRESIDEN itu harus ngerti semua masalah yang diadepin bangsa dan negaranya. Sekaligus dia juga harus bisa nyelesein semua masalah negara itu. Padahal persoalan bangsa dan Negara kita itu kompleks banget man. Jadi sang pemimpin itu nantinya harus punya pandangan luas. Menurut 96 persen responIn, bekal pendidikan bagi pemimpin itu sangat penting. “Presiden punya bekal pendidikan tuh penting banget. Kalo beliau-beliau itu gak punya bekal pendidikan yang baek, trus dari mana mereka bisa ngatasin masalah yang ada di negara kita ini dunk?” ujar Neza Aninda Mirza, siswi SMAN 8 Jogja kelas XII IPS. Hal itu juga makin dipertegas ama Hanny Khairina dari SMAN 11 Jogja, “Bekal pendidikan itu nggak cuma penting buat sosok presiden. Rakyatnya juga kudu pinter. Jadi presidennya juga harus lebih berpendidikan. Masa iya kita mau dipimpin ama orang yang gak berbekal pendidikan cukup, lantas ntar apa kata dunia?” kelakar Hanny yang doyan ama novel Harry Potter. Selain itu soal latar belakang sejarah, 30 persen responIn memilih pemimpin yang pernah ato punya pengalaman jadi presiden. Seperti kata Citra Harta Kusuma Lestari dari SMKN 5 Jogja. “Pernah ato punya pengalaman jadi presiden itu penting. Soalnya beliau nya tau sejauh mana kondisi Negara ini dan apa saja yang bakal diadepin,” katanya. Sementara Hermawan R dari SMKN 2 Depok pengin Negara ini dipimpin ama presiden yang punya latarbelakang militer. “Karena militer pernah mengajarkan kedisiplinan tinggi, tanggungjawab dan dapat dipercaya. Itu semua merupakan modal jadi pemimpin,” tegas Hermawan didukung 23 persen suara responIn. Tapi nggak usah khawatir, karena 33 persen responIn ngerasa capres-capres pada Pilpres 2009 ini udah bisa mewakili aspirasi mereka. Shavira Amanda Muhandri contohnya. Temen dari SMAN 3 Jogja ini ngelihat ketiganya sangat penting. ‘’Cos tiga-tiganya udah pernah jadi presiden ama wakil juga khan. Nah di antaranya itu ada yang menurut aku bisa mimpin bangsa ini untuk jadi lebih baik, soalnya ada perubahan positif buat rakyatnya waktu beliau memimpin,’’ katanya tanpa menunjuk figur secara detil. Pendapat lain diutarakan Yonathan Williem Wijaya dari SMA Kolese de Britto kelas XI sosial, dia ngerasa terwakili, cos dah ngeliat cara kerja salah satu kandidat. “Menurutku sih udah terwakili banget, setelah aku ngelihat cara kerja salah satu kandidat,” jelas cowok yang akrab dipanggil Yonk Yonk ini. So…tentukan pilihan kalian, jangan ampe salah pilih ya…. (eza)
PILPRES merupakan prosesi sangat penting. Seluruh masyarakat Indonesia yang sudah berusia 17 tahun dan sudah punya KTP tentu punya hak untuk memilih siapa calon presiden sesuai yang dia harapkan. Kita semua berharap sosok itu nantinya akan betul-betul bisa menjadi pemimpin bangsa Indonesia yang membawa perubahan lebih baik bagi semuanya. Begitu juga dengan pemilih pemula, anak-anak SMA. Namun mereka kebanyakan belum paham sepenuhnya soal Pilpres. Jadi mereka perlu diberi pendidikan politik dari sekolah. Supaya nantinya mereka paham soal dasar-dasar politik itu seperti apa. Untuk pemilih pemula, presiden yang mereka pilih kadang beda dengan pilihan orang-orang tua. Pemilih pemula biasanya memandang figur presiden dari hal-hal kecil, seperti calon presiden yang supel, banyak pendukungnya, banyak temannya, dan lain-lainnya. Prosesi mirip pilpres juga diterapkan di sekolah. Yaitu saat pemilihan anggota dan pengurus OSIS. Pada proses perekrutan, anggota senior menyeleksi calon anggota secara tertulis dan wawancara. Proses ini juga melibatkan guru sebagai pembina OSIS. Sedangkan pemilihan sosok Ketua OSIS dilakukan dengan sistem coblos atau voting yang melibatkan semua siswa di sekolah. Sementara Calon Ketua OSIS juga harus punya visi dan misi untuk dikampanyekan. Sehingga mereka punya pendukung. Calon yang berhasil mengumpulkan suara terbanyak, dialah yang menjadi Ketua OSIS. Maka kaitannya dengan Pilpres kali ini pemilih pemula dengan idealismenya yang tinggi diharapkan bisa lebih cerdas menentukan figur presidennya. Ya, tentunya presiden itu nantinya akan membawa generasi bangsa ini menjadi lebih cerdas juga. ( per ) Drs. Sri Sumilir
Guru Bimbingan Konseling SMA 8 Yogyakarta
Bobi Eko Priyanto, SMKN 5 Jogja (Kelas 11 TAV)
Figur presiden kita besok harus tegas, cerdas, dan berkharisma. Punya program yang bisa ngebawa Indonesia jadi bangsa yang mandiri, tapi boleh juga sih minta bantuan asing, cuma jangan banyak-banyak...sedikit aja...hehehe....
Didan Abdurrachman, SMA Muhammadiyah 7 Jogja (Kelas 11 Is 1)
Pemilihan presiden kali ini heboh, cara kampanye nya saling ngejatuhin lawan-lawannya. Semua calon sih berkompeten banget untuk bikin perubahan bagi negara kita ini. Pokoknya beda ama pilpres-pilpres tahun-tahun lalu deh…. moga aja mereka bisa ngebawa Indonesia jadi lebih cerah Haniah Hamidah Sahid
Kelas X-a dari SMAN 1 Kasihan Bantul
---------------------------------------------
Pastinya Harus Berpandangan LuasPRESIDEN itu harus ngerti semua masalah yang diadepin bangsa dan negaranya. Sekaligus dia juga harus bisa nyelesein semua masalah negara itu. Padahal persoalan bangsa dan Negara kita itu kompleks banget man. Jadi sang pemimpin itu nantinya harus punya pandangan luas. Menurut 96 persen responIn, bekal pendidikan bagi pemimpin itu sangat penting. “Presiden punya bekal pendidikan tuh penting banget. Kalo beliau-beliau itu gak punya bekal pendidikan yang baek, trus dari mana mereka bisa ngatasin masalah yang ada di negara kita ini dunk?” ujar Neza Aninda Mirza, siswi SMAN 8 Jogja kelas XII IPS. Hal itu juga makin dipertegas ama Hanny Khairina dari SMAN 11 Jogja, “Bekal pendidikan itu nggak cuma penting buat sosok presiden. Rakyatnya juga kudu pinter. Jadi presidennya juga harus lebih berpendidikan. Masa iya kita mau dipimpin ama orang yang gak berbekal pendidikan cukup, lantas ntar apa kata dunia?” kelakar Hanny yang doyan ama novel Harry Potter. Selain itu soal latar belakang sejarah, 30 persen responIn memilih pemimpin yang pernah ato punya pengalaman jadi presiden. Seperti kata Citra Harta Kusuma Lestari dari SMKN 5 Jogja. “Pernah ato punya pengalaman jadi presiden itu penting. Soalnya beliau nya tau sejauh mana kondisi Negara ini dan apa saja yang bakal diadepin,” katanya. Sementara Hermawan R dari SMKN 2 Depok pengin Negara ini dipimpin ama presiden yang punya latarbelakang militer. “Karena militer pernah mengajarkan kedisiplinan tinggi, tanggungjawab dan dapat dipercaya. Itu semua merupakan modal jadi pemimpin,” tegas Hermawan didukung 23 persen suara responIn. Tapi nggak usah khawatir, karena 33 persen responIn ngerasa capres-capres pada Pilpres 2009 ini udah bisa mewakili aspirasi mereka. Shavira Amanda Muhandri contohnya. Temen dari SMAN 3 Jogja ini ngelihat ketiganya sangat penting. ‘’Cos tiga-tiganya udah pernah jadi presiden ama wakil juga khan. Nah di antaranya itu ada yang menurut aku bisa mimpin bangsa ini untuk jadi lebih baik, soalnya ada perubahan positif buat rakyatnya waktu beliau memimpin,’’ katanya tanpa menunjuk figur secara detil. Pendapat lain diutarakan Yonathan Williem Wijaya dari SMA Kolese de Britto kelas XI sosial, dia ngerasa terwakili, cos dah ngeliat cara kerja salah satu kandidat. “Menurutku sih udah terwakili banget, setelah aku ngelihat cara kerja salah satu kandidat,” jelas cowok yang akrab dipanggil Yonk Yonk ini. So…tentukan pilihan kalian, jangan ampe salah pilih ya…. (eza)
---------------------------------------------
In Talk
Pertimbangan Mereka Bisa BedaIn Talk
PILPRES merupakan prosesi sangat penting. Seluruh masyarakat Indonesia yang sudah berusia 17 tahun dan sudah punya KTP tentu punya hak untuk memilih siapa calon presiden sesuai yang dia harapkan. Kita semua berharap sosok itu nantinya akan betul-betul bisa menjadi pemimpin bangsa Indonesia yang membawa perubahan lebih baik bagi semuanya. Begitu juga dengan pemilih pemula, anak-anak SMA. Namun mereka kebanyakan belum paham sepenuhnya soal Pilpres. Jadi mereka perlu diberi pendidikan politik dari sekolah. Supaya nantinya mereka paham soal dasar-dasar politik itu seperti apa. Untuk pemilih pemula, presiden yang mereka pilih kadang beda dengan pilihan orang-orang tua. Pemilih pemula biasanya memandang figur presiden dari hal-hal kecil, seperti calon presiden yang supel, banyak pendukungnya, banyak temannya, dan lain-lainnya. Prosesi mirip pilpres juga diterapkan di sekolah. Yaitu saat pemilihan anggota dan pengurus OSIS. Pada proses perekrutan, anggota senior menyeleksi calon anggota secara tertulis dan wawancara. Proses ini juga melibatkan guru sebagai pembina OSIS. Sedangkan pemilihan sosok Ketua OSIS dilakukan dengan sistem coblos atau voting yang melibatkan semua siswa di sekolah. Sementara Calon Ketua OSIS juga harus punya visi dan misi untuk dikampanyekan. Sehingga mereka punya pendukung. Calon yang berhasil mengumpulkan suara terbanyak, dialah yang menjadi Ketua OSIS. Maka kaitannya dengan Pilpres kali ini pemilih pemula dengan idealismenya yang tinggi diharapkan bisa lebih cerdas menentukan figur presidennya. Ya, tentunya presiden itu nantinya akan membawa generasi bangsa ini menjadi lebih cerdas juga. ( per ) Drs. Sri Sumilir
Guru Bimbingan Konseling SMA 8 Yogyakarta
---------------------------------------------
In Voice
Pemilihan presiden itu proses demokrasi, jadi harus nglibatin semua pemilih. Karena suara sekecil apapun, bakal nentuin kondisi bangsa kita di masa mendatang. Ya harapan pastinya biar Indonesia jadi lebih maju dan lebih baik lagi.Bobi Eko Priyanto, SMKN 5 Jogja (Kelas 11 TAV)
Figur presiden kita besok harus tegas, cerdas, dan berkharisma. Punya program yang bisa ngebawa Indonesia jadi bangsa yang mandiri, tapi boleh juga sih minta bantuan asing, cuma jangan banyak-banyak...sedikit aja...hehehe....
Didan Abdurrachman, SMA Muhammadiyah 7 Jogja (Kelas 11 Is 1)
Pemilihan presiden kali ini heboh, cara kampanye nya saling ngejatuhin lawan-lawannya. Semua calon sih berkompeten banget untuk bikin perubahan bagi negara kita ini. Pokoknya beda ama pilpres-pilpres tahun-tahun lalu deh…. moga aja mereka bisa ngebawa Indonesia jadi lebih cerah Haniah Hamidah Sahid
Kelas X-a dari SMAN 1 Kasihan Bantul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar