The S.I.G.I.T. @ Jogja

[Selasa, 7 Juli 2009]
The S.I.G.I.T. Digandeng Kongsi Jahat

THE Super Insurgent Group of Intemperance Talent ato The S.I.G.I.T balik lagi ama nyuguhin album barunya, Hertz Dyslexia. Album mereka itu merupakan tahap lanjut dari perjalanan The S.I.G.I.T yang secara materi bakal ngasih banyak kejutan buat mereka yang ngedengerin. “Ini sesuatu yang baru, sesuatu yang belum pernah kita bikin, dalam artian pendekatan musik. Sampai-sampai kita juga ngerasa sulit untuk mendeskripsikannya. Walaupun ada beberapa lagu lama, Hertz Dyslexia adalah wajah baru dari ide kami,” terang Rektivianto Yoewono, biasa dipanggil Rekti, vokalis sekaligus gitaris The S.I.G.I.T. Sementara Farri Icksan Wibisana yang juga sang gitaris nambahin, kalo Hertz Dyslexia itu sketsa kasar full album kedua mereka. Kalian jadi penasaran khan? Makanya kalo penasaran tongkrongin aja The S.I.G.I.T di Liquid Next Generation Jalan Magelang, hari Minggu (19/7) mendatang. Karena The S.I.G.I.T dengan formasi lengkapnya Rektivianto Yoewono (vokal,gitar), Farri Icksan Wibisana (gitar),Donar Armando Ekana (drum) dan Aditya Bagja Mulyana (bas) akan promo album barunya. Makanya, mulai sekarang nabung buat nonton mereka. Tiketnya gak mahal koq, cuma Rp 15 ribu aja. Itupun kalian udah dapet bonus nonton penampilan Jenny, Coffin Cadillac ama The Frankrover. Sedikit info, perjalanan panjang mereka selama beberapa tahun belakangan ini ngebawa banyak perubahan pada orang-orang yang tergabung di dalam band ini. Mereka ngukir banyak hal baru sebagai sebuah mesin bermusik sekaligus menggambar arah baru perjalanan panjang mereka ke depan. Sudah jelas, Hertz Dyslexia, berbeda jauh dengan Visible Idea Perfection (album sebelumnya), kuku dasar yang berhasil mereka tancapkan dengan begitu dalam di wajah industri musik rock Indonesia. “Pendekatannya emang beda. Bisa dibilang nggak ada limit. Ato bisa dibilang berusaha keluar dari kebiasaan dan pakem standar. Mungkin lagu-lagu di Visible Idea of Perfection bisa langsung nempel sekali dengar. Tapi lagu-lagu di Hertz Dyslexia butuh kemauan untuk ngedengerin dan memperhatikannya. Secara nggak langsung kami minta pendengar untuk memperhatikan. Itulah kenapa pola-pola shout pada Visible Idea of Perfection nggak ada di Hertz Dyslexia. Kami berusaha ngebuat lagu secara utuh dan menyeluruh. Nggak hanya ngandalin hook catchy yang hanya berlangsung beberapa detik,” terang Rekti panjang lebar. Masih penasaran? Makanya, nonton aja, kita ketemuan di sana ya....(gun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Download MP3 Movie | DBL Radar Jogja