[Selasa, 28 Juli 2009]
PAGIHARI adalah band Jogja yang udah melalui proses pencarian jati diri. Begitu juga soal prestasi ama penghargaan udah mereka rengkuh. Tapi di waktu belakangan, nama band yang lahir sejak awal 2004 ini seakan tenggelam di tengah maraknya band-band baru yang berlomba untuk ngeksis di jalur sama, indie. Apa kondisi itu mengindikasikan mendung tengah menyelimuti langit “Pagihari”?
Saat hal itu dikonfirmasi ke salah satu personel Pagihari, Niken Elok Santi Utami ato biasa disapa Elok dengan enteng ngatain, Vakum. ”Udah hampir setahun ini kami vakum, tapi jangan dikira dalam masa vakum itu kita nggak punya kegiatan bermusik lho,” ujar sang vokalis sekaligus gitaris band ini.
Emang, personel Pagihari saat ini cuma nyisain Elok ama Zamani Karmana (Ama) sebagai gitaris utama. “Sejak ditinggal ama tiga personel kita yang laen, praktis Pagihari cuma make additional player, kita keberatan banget kalo Pagihari dikatakan bubar,” katanya saat dijumpai kru indikasi di kawasan Seturan.
Namun di saat-saat vakum, dua dedengkot Pagihari inipun mengoptimalkan waktunya dengan banyak belajar. Mereka merenung dan mengukur kelemahan maupun kekuatan Pagihari selama ini. “Kita evaluasi gitu deh, jadi saat ini kita butuh waktu buat mikir, agar Pagihari bisa lebih matang, nantinya, so Pagihari masih tetep eksis,” tandas cewek yang mengecat rambutnya dengan warna pink ini.
Dan kalo berjalan sesuai rencana, dalam waktu deket, Pagihari bakal hijrah ke ibukota alias ke Jakarta. Dengan pertimbangan apa Pagihari hendak bertolak ke Jakarta? “Kita sih pengennya tetep di Jogja, namun kalo tetep ngotot bertahan di sini kayaknya kita seperti jalan di tempat, maksudnya nggak ada perkembangan berarti,” jawab Elok optimistis.
“Selain itu, di sana ada temen yang nawarin untuk ngegedein Pagihari,” sambungnya.
Namun keinginan itu kayaknya nggak bakal berjalan mulus, sebab Ama, yang masih jadi personel Pagihari agak susah dikompromi untuk bisa hijrah ke Jakarta. “Ama khan udah kerja di sini, jadi kalo kita hiirah ke Jakarta maka mau nggak mau kudu ninggalin pekerjaan,” kata gadis yang gemar music alternatif ini.
Sekadar kalian tau, band yang berdiri taun 2004 ini, awalnya beranggota lima personel, Elok, Ama, Aris, Danang serta Sani. Namun beberapa waktu kemudian yang bertahan tinggal Elok dan Ama. Namun akhirnya Aris mau kembali lagi. Saat itu Ama balik ke Pagihari sambil ngajak Yudis.
Maka formasi Pagihari adalah Elok (gitar & vokal), Ama (lead gitar), Aris (bass) dan Yudis (drum). Mereka pun eksis dengan genre rock alternative, yang biasa mereka sebut Emotional Noise Rock. Mereka ngaku banyak dipengaruhi My Vitriol, Siguros, Radiohead maupun Pink Floyd.
Soal prestasi mereka pernah ngedapetin The Best New Band 2004 versi The Beat Magazine, Second Winner Skool Of Rock se-Indonesia by HRC Bali, MTV, EMI, Musica, Fast Forward Record, Ripple, The Beat, Surya Pro. Mereka juga pernah jadi The Most Respectable Band on Soundrenaline Malang 2004 (Hai Red Stage). Dan masih banyak lagi lainnya.
Sedangkan karya musik yang pernah mereka hasilin yaitu tiga album, satu album soundtrack film indie Semilir (2004), satu album berformat EP (Extended Play) Hari Ini Kami Mencintai Diri Kami Sendiri (2005), serta satu full album dengan titel Lara (2006). (why)
PAGIHARI adalah band Jogja yang udah melalui proses pencarian jati diri. Begitu juga soal prestasi ama penghargaan udah mereka rengkuh. Tapi di waktu belakangan, nama band yang lahir sejak awal 2004 ini seakan tenggelam di tengah maraknya band-band baru yang berlomba untuk ngeksis di jalur sama, indie. Apa kondisi itu mengindikasikan mendung tengah menyelimuti langit “Pagihari”?
Saat hal itu dikonfirmasi ke salah satu personel Pagihari, Niken Elok Santi Utami ato biasa disapa Elok dengan enteng ngatain, Vakum. ”Udah hampir setahun ini kami vakum, tapi jangan dikira dalam masa vakum itu kita nggak punya kegiatan bermusik lho,” ujar sang vokalis sekaligus gitaris band ini.
Emang, personel Pagihari saat ini cuma nyisain Elok ama Zamani Karmana (Ama) sebagai gitaris utama. “Sejak ditinggal ama tiga personel kita yang laen, praktis Pagihari cuma make additional player, kita keberatan banget kalo Pagihari dikatakan bubar,” katanya saat dijumpai kru indikasi di kawasan Seturan.
Namun di saat-saat vakum, dua dedengkot Pagihari inipun mengoptimalkan waktunya dengan banyak belajar. Mereka merenung dan mengukur kelemahan maupun kekuatan Pagihari selama ini. “Kita evaluasi gitu deh, jadi saat ini kita butuh waktu buat mikir, agar Pagihari bisa lebih matang, nantinya, so Pagihari masih tetep eksis,” tandas cewek yang mengecat rambutnya dengan warna pink ini.
Dan kalo berjalan sesuai rencana, dalam waktu deket, Pagihari bakal hijrah ke ibukota alias ke Jakarta. Dengan pertimbangan apa Pagihari hendak bertolak ke Jakarta? “Kita sih pengennya tetep di Jogja, namun kalo tetep ngotot bertahan di sini kayaknya kita seperti jalan di tempat, maksudnya nggak ada perkembangan berarti,” jawab Elok optimistis.
“Selain itu, di sana ada temen yang nawarin untuk ngegedein Pagihari,” sambungnya.
Namun keinginan itu kayaknya nggak bakal berjalan mulus, sebab Ama, yang masih jadi personel Pagihari agak susah dikompromi untuk bisa hijrah ke Jakarta. “Ama khan udah kerja di sini, jadi kalo kita hiirah ke Jakarta maka mau nggak mau kudu ninggalin pekerjaan,” kata gadis yang gemar music alternatif ini.
Sekadar kalian tau, band yang berdiri taun 2004 ini, awalnya beranggota lima personel, Elok, Ama, Aris, Danang serta Sani. Namun beberapa waktu kemudian yang bertahan tinggal Elok dan Ama. Namun akhirnya Aris mau kembali lagi. Saat itu Ama balik ke Pagihari sambil ngajak Yudis.
Maka formasi Pagihari adalah Elok (gitar & vokal), Ama (lead gitar), Aris (bass) dan Yudis (drum). Mereka pun eksis dengan genre rock alternative, yang biasa mereka sebut Emotional Noise Rock. Mereka ngaku banyak dipengaruhi My Vitriol, Siguros, Radiohead maupun Pink Floyd.
Soal prestasi mereka pernah ngedapetin The Best New Band 2004 versi The Beat Magazine, Second Winner Skool Of Rock se-Indonesia by HRC Bali, MTV, EMI, Musica, Fast Forward Record, Ripple, The Beat, Surya Pro. Mereka juga pernah jadi The Most Respectable Band on Soundrenaline Malang 2004 (Hai Red Stage). Dan masih banyak lagi lainnya.
Sedangkan karya musik yang pernah mereka hasilin yaitu tiga album, satu album soundtrack film indie Semilir (2004), satu album berformat EP (Extended Play) Hari Ini Kami Mencintai Diri Kami Sendiri (2005), serta satu full album dengan titel Lara (2006). (why)
Vokalisnya Lesbian , Manaflah nih band
BalasHapus