Melbi Balada Joni dan Susi
[Selasa, 17 November 2009]
“Berdua semesta kita, bersama kereta kita. Kereta mengantar kita nuju semesta berdua. Bersama-sama kita, bersama selama-lamanya, bersama-sama selamanya.” Lagu ini sederhana, cuma tentang make a wish and promises, jelas Ugo. Penjelasan singkat yang bisa merancang sebuah piritan informasi yang begitu menggoda guna membuat kalian tetap punya hasrat untuk keseluruhan Balada Joni dan Susi. Distophia bisa diunduh di http://www.myspace.com/melancholibitch
PERTANYAAN pertama, apa jadinya jika sekelompok pemikiran yang terus menerus punya keresahan berkolaborasi, lalu berkarya bersama atas nama Melancholic Bitch? Mediumnya musik, kebanyakan berbahasa ibu, bunyinya variatif. Bisa dibilang ini musik pop yang cerdas bin trengginas.
Trus, apa yang ngebuat musik itu menarik untuk kalian? Sekadar jadi teman goyang, bersenandung, ato pura-pura keliat hebat sebagai prototip musisi yang sedang memainkan alat musik bohongannya. Atau malah punya fungsi lebih dalam dari itu, sebagai alat untuk bercerita.
Jika kalian belum kenalan ama Melancholic Bitch, maka fungsi musik untuk bercerita (ato membagi cerita) adalah alasan paling sahih untuk digunakan bagi sebuah perkenalan awal. Setelah beberapa tahun absen ngasih kabar, mereka balik dengan satu cerita, Balada Joni dan Susi.
Bagi kalian yang ngerasa asing, jangan takut. Melbi –panggilan erat nan akrab mereka— udah ngebagi dua single promo album ini. Pertama, Mars Penyembah Berhala (akhir 2009). Kedua, Distopia, dirilis awal September 2009.
Dua lagu ini mengawali pertempuran panjang yang akan dialami Balada Joni dan Susi ketika dilepas sebagai suatu kesatuan utuh beberapa bulan mendatang. Sekarang, album ini masih berada di etape terakhir pengerjaan. Distopia sendiri dirasa punya kapabilitas yang cukup mumpuni untuk semakin melanjutkan gambaran awal yang digambar oleh Melbi tentang apa itu Balada Joni dan Susi.
“Dari awal, pas kami bikin lagu ini, pengennya lagu ini bisa jadi jalan masuk buat atmosfir etnografisnya si Balada Joni dan Susi, sebutlah begitu. Suasananya, bau udaranya, bunyi lingkungannya. Kota-kota satelit yang mau kosmopolit tapi ngos-ngosan gitu deh. Secara umum, suasananya kan scherzo banget. Ini seperti Indonesia gitu; panik tapi teratur. Rutin tapi histeris,” tutur Ugoran Prasad, penulis lirik utama Melbi.
Selain Ugo, Melbi juga diperkuat Yosef Herman Susilo (gitar), Yennu Ariendra (gitar, synth), Teguh Hari (bass) dan Septian Dwirima (drum). Khusus untuk proyek Balada ini mereka mengundang Richardus Ardita (bass) dan Wiryo Pierna Haris (gitar).
Keseluruhan lagu ini berhasil menyempurnakan rancangan perkenalan orang banyak dengan Balada Joni dan Susi. Di lagu ini, seperti pengakuan Ugo, mereka terdengar liar dalam perkara bebunyian. Seolah-olah, banyak teriakan yang berlomba keluar dan menonjolkan diri.
“Scherzo di bagian tengah ke akhirnya si Distopia emang buat kami penting banget. Pokoknya semua orang cerewet banget di bagian ini. Didit tuh, dia main bas bagian tengah ke belakang berasa seolah-olah sedang berhadapan yang bakal mencaci maki dia,” tambah Ugo lagi.
Scherzo yang dimaksud adalah patahan-patahan musik dalam cara-cara tertentu (bisa tidak beraturan) yang kemudian membentuk sebuah orkestrasi musik yang lebih besar skalanya.
Satu yang menarik, ada sebuah elemen menarik di sini. Melbi ngajak Silir Pujiwati dari kelompok Sinten Remen yang musiknya berbanding terbalik dengan Melbi. “Silir itu adalah dari pikiran kami yang sudah lama ingin ngajak kolaborasi teman-teman di KUA. Sebenarnya di amnesis (album penuh pertama Melbi) sudah dicoba juga. Tapi belum berhasil. Dari dulu Silir sudah bikin kesengsem suaranya. Jadi begitu ada lagu ini dan ada kebutuhan duet, langsung ditembung,” papar Ugo tentang niat lama Melbi berkolaborasi dengan Silir Pujiwati.
Dari segi lirik, Ugo –yang nulis lirik semua lagu di Balada Joni dan Susi— ambil tema tipikal. Dan tidak perlu banyak kata yang harus dirangkai menjadi satu kesatuan. Tiga kalimat sudah cukup mewakili.
“Berdua semesta kita, bersama kereta kita. Kereta mengantar kita nuju semesta berdua. Bersama-sama kita, bersama selama-lamanya, bersama-sama selamanya.” Lagu ini sederhana, cuma tentang make a wish and promises, jelas Ugo. Penjelasan singkat yang bisa merancang sebuah piritan informasi yang begitu menggoda guna membuat kalian tetap punya hasrat untuk keseluruhan Balada Joni dan Susi. Distophia bisa diunduh di http://www.myspace.com/melancholibitch
Melbi Balada Joni dan Susi
PERTANYAAN pertama, apa jadinya jika sekelompok pemikiran yang terus menerus punya keresahan berkolaborasi, lalu berkarya bersama atas nama Melancholic Bitch? Mediumnya musik, kebanyakan berbahasa ibu, bunyinya variatif. Bisa dibilang ini musik pop yang cerdas bin trengginas.
Trus, apa yang ngebuat musik itu menarik untuk kalian? Sekadar jadi teman goyang, bersenandung, ato pura-pura keliat hebat sebagai prototip musisi yang sedang memainkan alat musik bohongannya. Atau malah punya fungsi lebih dalam dari itu, sebagai alat untuk bercerita.
Jika kalian belum kenalan ama Melancholic Bitch, maka fungsi musik untuk bercerita (ato membagi cerita) adalah alasan paling sahih untuk digunakan bagi sebuah perkenalan awal. Setelah beberapa tahun absen ngasih kabar, mereka balik dengan satu cerita, Balada Joni dan Susi.
Bagi kalian yang ngerasa asing, jangan takut. Melbi –panggilan erat nan akrab mereka— udah ngebagi dua single promo album ini. Pertama, Mars Penyembah Berhala (akhir 2009). Kedua, Distopia, dirilis awal September 2009.
Dua lagu ini mengawali pertempuran panjang yang akan dialami Balada Joni dan Susi ketika dilepas sebagai suatu kesatuan utuh beberapa bulan mendatang. Sekarang, album ini masih berada di etape terakhir pengerjaan. Distopia sendiri dirasa punya kapabilitas yang cukup mumpuni untuk semakin melanjutkan gambaran awal yang digambar oleh Melbi tentang apa itu Balada Joni dan Susi.
“Dari awal, pas kami bikin lagu ini, pengennya lagu ini bisa jadi jalan masuk buat atmosfir etnografisnya si Balada Joni dan Susi, sebutlah begitu. Suasananya, bau udaranya, bunyi lingkungannya. Kota-kota satelit yang mau kosmopolit tapi ngos-ngosan gitu deh. Secara umum, suasananya kan scherzo banget. Ini seperti Indonesia gitu; panik tapi teratur. Rutin tapi histeris,” tutur Ugoran Prasad, penulis lirik utama Melbi.
Selain Ugo, Melbi juga diperkuat Yosef Herman Susilo (gitar), Yennu Ariendra (gitar, synth), Teguh Hari (bass) dan Septian Dwirima (drum). Khusus untuk proyek Balada ini mereka mengundang Richardus Ardita (bass) dan Wiryo Pierna Haris (gitar).
Keseluruhan lagu ini berhasil menyempurnakan rancangan perkenalan orang banyak dengan Balada Joni dan Susi. Di lagu ini, seperti pengakuan Ugo, mereka terdengar liar dalam perkara bebunyian. Seolah-olah, banyak teriakan yang berlomba keluar dan menonjolkan diri.
“Scherzo di bagian tengah ke akhirnya si Distopia emang buat kami penting banget. Pokoknya semua orang cerewet banget di bagian ini. Didit tuh, dia main bas bagian tengah ke belakang berasa seolah-olah sedang berhadapan yang bakal mencaci maki dia,” tambah Ugo lagi.
Scherzo yang dimaksud adalah patahan-patahan musik dalam cara-cara tertentu (bisa tidak beraturan) yang kemudian membentuk sebuah orkestrasi musik yang lebih besar skalanya.
Satu yang menarik, ada sebuah elemen menarik di sini. Melbi ngajak Silir Pujiwati dari kelompok Sinten Remen yang musiknya berbanding terbalik dengan Melbi. “Silir itu adalah dari pikiran kami yang sudah lama ingin ngajak kolaborasi teman-teman di KUA. Sebenarnya di amnesis (album penuh pertama Melbi) sudah dicoba juga. Tapi belum berhasil. Dari dulu Silir sudah bikin kesengsem suaranya. Jadi begitu ada lagu ini dan ada kebutuhan duet, langsung ditembung,” papar Ugo tentang niat lama Melbi berkolaborasi dengan Silir Pujiwati.
Dari segi lirik, Ugo –yang nulis lirik semua lagu di Balada Joni dan Susi— ambil tema tipikal. Dan tidak perlu banyak kata yang harus dirangkai menjadi satu kesatuan. Tiga kalimat sudah cukup mewakili.
Musik Rasa Manis Asam
[Selasa, 17 November 2009]
Strawberrys Pop
Musik Rasa Manis Asam
KALO ngerasain strawberry, rasanya bisa manis dan ada asamnya. Itu udah hal yang umum. Tapi kalian tau belum kalo ternyata ada juga strawberry yang bisa ngebuat kita hanyut kebawa taste-nya. En juga bisa bikin kita goyang? Wouw!! What kind of strawberry is this ? This is not ordinary strawberry, this is Strawberry’s Pop!!
Emang sih, kalo kita nyebut nama itu kerasa aneh di telinga. Tapi kalo kita dengerin musiknya, kita akan kebawa ampe bikin kita goyang. Bagaimana ya awalnya, koq band ini bisa ngedapetin nama ini?
“Strawberrysnya sendiri kami ambil dari lagunya The Beatles, Strawberry’s Fields Forever yang juga jadi influence kita. Sedangkan kata Pop terinspirasi ama pop.. pop-nya gelembungan udara. Jadi, pengennya musik kami bisa dinikmati ama banyak orang, meski rasanya manis dan asem, hehehe…” jelas Adit sang vokalis.
Adit juga nambahin, bahwa kata pop dari Strawberry’s Pop itu bukan merujuk ama jenis musik.
Se-yummy rasa buah strawberry yang manis dan asam, band ini juga sering ngerasain gimana rasanya asam manisnya ngeband. Grup yang udah dirintis sejak 2000 lalu oleh Adithia Bayu ato Adit (vokal), Eros (gitar), Yudi (bass) dan Pamor (drum) ini sempat mengalami beberapa pergantian player serta sempat vakum, hingga akhirnya awal tahun 2009 lalu, mereka bangkit dan nyoba lagi nebar benih-benih Strawberry mereka.
Dengan personil baru Anandityo Susetyadi (bass), Opik Tri Handono (Gitar), Rahmat Riyanto (drum) dan Adithia Bayu (vokal) mereka siap menggerbrak kembali dengan rasa baru.
“Awal terbentuk dulu, Strawberry’s Pop rasanya Brith Pop banget, coz pas itu lagi kesengsem ama band brit pop yang lagi popular, Blur. Tapi setelah vakum sejak 2005 lalu dan terjadi perubahan ama yang maenin musiknya, jadi ya perbedaan yang terlihat kentara pada warna sound. Sekarang kita kasih warna Indie Pop juga,” jelas Adit sambil mainin Fesbuknya pas bertemu ama kru Indikasi.
Sejak awal terbentuk hingga sekarang, Strawberrys Pop udah punya mini album ama album kompilasi lho. Yang resmi di-release sih ada ada dua keping, terus ada 4 keping album B-Side Release yang dibagiin gratisan ke temen-temen Strawberry’s Pop. Widih, enak bener ya, gretongan gan!
Next album? Tunggu aja guys, coz para personel Strawberry’s Pop ini udah nyiapin amunisi-amunisinya yang bakal siap di proses di studio rekaman pada akhir bulan ini.
“Kelar manggung di sebuah acara musik tiga hari yang di Kridosono (13-15/11), Insya Allah kami akan masuk studio rekaman guna mengerjakan mini album baru Strawberrys Pop, tentunya dengan taste dan musik yang berbeda,” ujar Adit dengan semangat.
Secara lirikal lagu-lagu Strawberry’s Pop di EP yang baru ini, tampaknya nggak bakal jauh beda ama mini album pendahulunya, One Day Summer yang nyeritain kritik sosial ala Strawberrys Pop yang nggak terlalu frontal dan terkesan halus.
Di album ini mereka juga bakal nyeritain tentang sosial-humanis yang dibalut ama musik Brith-Pop/Indie Pop yang udah di explore bakal jadiin salah satu bukti, kalo Strawberry’s Pop tuh masih “manis” walaupun udah hibernasi lebih dari 4 tahun. We wait for that moment, fellas! (why/fer)
Strawberrys Pop
Musik Rasa Manis Asam
KALO ngerasain strawberry, rasanya bisa manis dan ada asamnya. Itu udah hal yang umum. Tapi kalian tau belum kalo ternyata ada juga strawberry yang bisa ngebuat kita hanyut kebawa taste-nya. En juga bisa bikin kita goyang? Wouw!! What kind of strawberry is this ? This is not ordinary strawberry, this is Strawberry’s Pop!!
Emang sih, kalo kita nyebut nama itu kerasa aneh di telinga. Tapi kalo kita dengerin musiknya, kita akan kebawa ampe bikin kita goyang. Bagaimana ya awalnya, koq band ini bisa ngedapetin nama ini?
“Strawberrysnya sendiri kami ambil dari lagunya The Beatles, Strawberry’s Fields Forever yang juga jadi influence kita. Sedangkan kata Pop terinspirasi ama pop.. pop-nya gelembungan udara. Jadi, pengennya musik kami bisa dinikmati ama banyak orang, meski rasanya manis dan asem, hehehe…” jelas Adit sang vokalis.
Adit juga nambahin, bahwa kata pop dari Strawberry’s Pop itu bukan merujuk ama jenis musik.
Se-yummy rasa buah strawberry yang manis dan asam, band ini juga sering ngerasain gimana rasanya asam manisnya ngeband. Grup yang udah dirintis sejak 2000 lalu oleh Adithia Bayu ato Adit (vokal), Eros (gitar), Yudi (bass) dan Pamor (drum) ini sempat mengalami beberapa pergantian player serta sempat vakum, hingga akhirnya awal tahun 2009 lalu, mereka bangkit dan nyoba lagi nebar benih-benih Strawberry mereka.
Dengan personil baru Anandityo Susetyadi (bass), Opik Tri Handono (Gitar), Rahmat Riyanto (drum) dan Adithia Bayu (vokal) mereka siap menggerbrak kembali dengan rasa baru.
“Awal terbentuk dulu, Strawberry’s Pop rasanya Brith Pop banget, coz pas itu lagi kesengsem ama band brit pop yang lagi popular, Blur. Tapi setelah vakum sejak 2005 lalu dan terjadi perubahan ama yang maenin musiknya, jadi ya perbedaan yang terlihat kentara pada warna sound. Sekarang kita kasih warna Indie Pop juga,” jelas Adit sambil mainin Fesbuknya pas bertemu ama kru Indikasi.
Sejak awal terbentuk hingga sekarang, Strawberrys Pop udah punya mini album ama album kompilasi lho. Yang resmi di-release sih ada ada dua keping, terus ada 4 keping album B-Side Release yang dibagiin gratisan ke temen-temen Strawberry’s Pop. Widih, enak bener ya, gretongan gan!
Next album? Tunggu aja guys, coz para personel Strawberry’s Pop ini udah nyiapin amunisi-amunisinya yang bakal siap di proses di studio rekaman pada akhir bulan ini.
“Kelar manggung di sebuah acara musik tiga hari yang di Kridosono (13-15/11), Insya Allah kami akan masuk studio rekaman guna mengerjakan mini album baru Strawberrys Pop, tentunya dengan taste dan musik yang berbeda,” ujar Adit dengan semangat.
Secara lirikal lagu-lagu Strawberry’s Pop di EP yang baru ini, tampaknya nggak bakal jauh beda ama mini album pendahulunya, One Day Summer yang nyeritain kritik sosial ala Strawberrys Pop yang nggak terlalu frontal dan terkesan halus.
Di album ini mereka juga bakal nyeritain tentang sosial-humanis yang dibalut ama musik Brith-Pop/Indie Pop yang udah di explore bakal jadiin salah satu bukti, kalo Strawberry’s Pop tuh masih “manis” walaupun udah hibernasi lebih dari 4 tahun. We wait for that moment, fellas! (why/fer)
Bring Out Your Brand New Shirt
[Selasa, 17 November 2009]
KEMEJA merupakan jenis baju yang nggak akan pernah kadaluwarsa. Maksudnya, dari dulu ampe sekarang, orang-orang masih aja pake kemeja buat pergi kuliah ato ke kantor. Apalagi kemeja motif kotak-kotak, wuihh makin menjamur aja.
Buat kamu yang punya banyak kemeja yang pakenya Cuma dipaduin ama celana jins, ato rok span aja, kali ini in style nyoba ngasih tip en contekan gaya make kemeja yang nggak biasa, dan tentunya masih cocok buat kamu yang pengen keliat stylish.
Contohnya kemeja motif kotak-kotak warna ungu ini!
Gaya yang paling simpel emang tinggal kamu pakein celana aja kan?
Biar oke lagi, coba deh kamu pake celana jins highwaist warna biru ini. Terus masukin aja kemeja kamu. Jangan lupa tambahin aksesoris kayak kalung. Simple, but stylish. Gaya kayak gini cocok banget buat pergi ke kampus lho..
Nah kalo pengin tampil sedikit feminin, kamu bisa nyontek gaya satu ini.
Kalo kamu punya baju monyet atau overall model rok, bisa juga kamu paduin ama kemeja ini. Kayak gini nih contohnya, pake kemeja tadi sebagai daleman overall kamu. See? Cocok juga khan ternyata?
Yang terakhir, emang mirip ama gaya cewek di gossip girl, apalagi kalo kamu tambahin tights warna hitam. Jadiin kemeja kamu sebagai luaran tanktop putih yang dipaduin ama highwaist skirt warna shocking pink ini. Untuk aksesoris, pake aja kalung bijih hama bentuk pita warna merah. So stylish kan?
Pokoknya jangan pernah malu buat ngeluarin ide-ide di kepala kamu! (sar)
KEMEJA merupakan jenis baju yang nggak akan pernah kadaluwarsa. Maksudnya, dari dulu ampe sekarang, orang-orang masih aja pake kemeja buat pergi kuliah ato ke kantor. Apalagi kemeja motif kotak-kotak, wuihh makin menjamur aja.
Buat kamu yang punya banyak kemeja yang pakenya Cuma dipaduin ama celana jins, ato rok span aja, kali ini in style nyoba ngasih tip en contekan gaya make kemeja yang nggak biasa, dan tentunya masih cocok buat kamu yang pengen keliat stylish.
Contohnya kemeja motif kotak-kotak warna ungu ini!
Gaya yang paling simpel emang tinggal kamu pakein celana aja kan?
Biar oke lagi, coba deh kamu pake celana jins highwaist warna biru ini. Terus masukin aja kemeja kamu. Jangan lupa tambahin aksesoris kayak kalung. Simple, but stylish. Gaya kayak gini cocok banget buat pergi ke kampus lho..
Nah kalo pengin tampil sedikit feminin, kamu bisa nyontek gaya satu ini.
Kalo kamu punya baju monyet atau overall model rok, bisa juga kamu paduin ama kemeja ini. Kayak gini nih contohnya, pake kemeja tadi sebagai daleman overall kamu. See? Cocok juga khan ternyata?
Yang terakhir, emang mirip ama gaya cewek di gossip girl, apalagi kalo kamu tambahin tights warna hitam. Jadiin kemeja kamu sebagai luaran tanktop putih yang dipaduin ama highwaist skirt warna shocking pink ini. Untuk aksesoris, pake aja kalung bijih hama bentuk pita warna merah. So stylish kan?
Pokoknya jangan pernah malu buat ngeluarin ide-ide di kepala kamu! (sar)
Jazz Concert, Kemas Band Competition
[Selasa, 17 November 2009]
PADCUP 2009 belum lagi rampung digelar, temen-temen SMA Negri 3 ato SMA Padmanaba udah repot ama acara Pekan Peringatan Hari Padmanaba lainnya, yaitu Padz Jazz. Pada hari minggu (15/11) lalu, mereka lagi sibuk nyeleksi band-band yang bakal ngeramein acara Jazz Concert. Untuk Jazz Concert nya bakal digelar Senin (30/11) di TBY Concert Hall mendatang.
“Padz Jazz ini ada macem-macem. Salah satunya, Band Competition,” jelas Azka Sandi Hafiyyan Ketua Pelaksana Padmanaba Jazz 2009.
Namanya aja Padmanaba Jazz, jadi band-band yang ikut mesti nampilin lagu-lagu jazz. “Pesertanya umum, pokoknya nampilin lagu jazz. Kebanyakan yang ikut dari mahasiswa, tapi ada juga yang masih SMP, malahan ada yang masih SD,” jelas Pascalis Nika Putri Winahyu, koordinator Sie Acara Padz Jazz.
Pemenang tiga besar bakal tampil di Jazz Concert. Band-band yang beruntung itu bakal diumumin Rabu (18/11). Aiapa aja yang bakal tampil di Jazz Concert??
Sementara Padmanaba Cup 2009 dengan tema Adrenaline Rush di GOR AA YKPN yang udah digelar sejak 8 November masih berlangsung seru. Usai ngadai kompetisi perisai diri, sejak tanggal 11 November 2009 mereka lanjutin dengan bulutangkis perorangan.
Uniknya, kedua cabang olahraga itu baru pertama kalinya mereka gelar. “Kompetisi bulutangkis ini diadakan setelah kami konsultasi ama KONI DIY, ternyata bulutangkis banyak diminati,” jelas Wirawan Adjie Prabowo, Ketua PadzCup 2009.
Setelah kedua kompetisi itu usai digelar, sejak kemarin (15/11) mereka lanjutin dengan nyuguhin kompetisi basket antar SMA. (gun/eza)
Jazz Concert, Kemas Band Competition
Bulutangkis Banyak Ditunggu
Bulutangkis Banyak Ditunggu
PADCUP 2009 belum lagi rampung digelar, temen-temen SMA Negri 3 ato SMA Padmanaba udah repot ama acara Pekan Peringatan Hari Padmanaba lainnya, yaitu Padz Jazz. Pada hari minggu (15/11) lalu, mereka lagi sibuk nyeleksi band-band yang bakal ngeramein acara Jazz Concert. Untuk Jazz Concert nya bakal digelar Senin (30/11) di TBY Concert Hall mendatang.
“Padz Jazz ini ada macem-macem. Salah satunya, Band Competition,” jelas Azka Sandi Hafiyyan Ketua Pelaksana Padmanaba Jazz 2009.
Namanya aja Padmanaba Jazz, jadi band-band yang ikut mesti nampilin lagu-lagu jazz. “Pesertanya umum, pokoknya nampilin lagu jazz. Kebanyakan yang ikut dari mahasiswa, tapi ada juga yang masih SMP, malahan ada yang masih SD,” jelas Pascalis Nika Putri Winahyu, koordinator Sie Acara Padz Jazz.
Pemenang tiga besar bakal tampil di Jazz Concert. Band-band yang beruntung itu bakal diumumin Rabu (18/11). Aiapa aja yang bakal tampil di Jazz Concert??
Sementara Padmanaba Cup 2009 dengan tema Adrenaline Rush di GOR AA YKPN yang udah digelar sejak 8 November masih berlangsung seru. Usai ngadai kompetisi perisai diri, sejak tanggal 11 November 2009 mereka lanjutin dengan bulutangkis perorangan.
Uniknya, kedua cabang olahraga itu baru pertama kalinya mereka gelar. “Kompetisi bulutangkis ini diadakan setelah kami konsultasi ama KONI DIY, ternyata bulutangkis banyak diminati,” jelas Wirawan Adjie Prabowo, Ketua PadzCup 2009.
Setelah kedua kompetisi itu usai digelar, sejak kemarin (15/11) mereka lanjutin dengan nyuguhin kompetisi basket antar SMA. (gun/eza)
Nonton Pasar Malem di JB
[Selasa, 17 November 2009]
NGOMONGIN SMA JeBe (John de Britto) emang nggak ada abisnya. Sekolah yang muridnya cowok semua ini adaaa aja akalnya buat ngehibur diri. Kayak acara Sabtu (14/11) yang digelar di lapangan sepak bola sekolah. Yaitu mereka ngadain acara yang dikasih tajuk Pasar Malem Ning JB. Kali ini bukan untuk ngerayain ulang tahun sekolah, tapi untuk senang-senang. “Ini bukan pensi tahunan, tapi hari senang-senangnya anak JB,” ungkap Gregorius Ragil Wibawanto yang ribet ngurusin keseluruhan acara, secara doski kan koordinator Presidium.
Temen-temen JB juga sempet ganti status secara massal sesuai tagline yang diusung ama acaranya. ‘’Tinggalkan (sejenak) Facebookmu, biar bener-bener ada kesan ‘ninggalin kemodernan’ bentar, dan nyempatin diri buat nengok budaya Indonesia kuno,” terang Abraham Adi menirukan status di facebook.
Konsep acara yang dibikin anak JB emang cukup unik en nggak main-main, cing! PASAR MALEM. Ide muncul dari keinginan temen-temen JB buat ngembaliin konsep awal pasar malem. Pasar malem itu sejatinya adalah acara kuno dimana orang-orang bersyukur atas wahyu yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW pada malem ke 21 Ramadhan. Jadi konsep awal pasar malem adalah syukuran atau pengajian religius. Lalu VOC datang dan memasukkan budaya gipsy (Barat) yang menawarkan judi dan kawan-kawannya itu. Nah.. temen-temen JB pengen ngusung konsep awalnya, supaya temen-temen yang lain tau gimana asal-muasal pasar malem sampai bisa jadi seperti pasar malem yang sekarang ini. Caranya? Caranya dengan mempererat interaksi orang-orang (dalam hal ini pengunjung) dengan dolanan (games) dan dengan iringan musik santai, karena aslinya pasar malem dulu diisi sama hiburan wayang. Jadi untuk musik yang agak dekat dengan wayang, ya kudu musik yang halus.
Soal musik santai dipercayakan pada Mocca sebagai guest star, Risky Summerbee and The Honeythief, en The Monophones. Alasannya, selain band-band itu jarang manggung di pensi anak SMA, musik yang dibawa band-band itu sangat halus dan nunjang suasana Pasar Malem yang beda ama konsep pensi lain. “Ngapain ngundang band yang udah biasa tampil di pensi? Kita bener-bener pengen beda,” kata Vito Adriono yang ribet urusan publikasi.
Pengaplikasian konsep di segi dekorasi juga total banget, jack! Nggak tanggung-tanggung, mereka ampe datengin bianglala yang biasanya nangkring di pasar malem beneran, demi ngebangun suasana pasar malem di lapangan sepak bola JB. “Kita pengen nyulap lapangan sepak bola jadi pasar malem beneran,” jelas Konkordius Nobel yang ngurus dekorasi.
Nggak ketinggalan bomber spot yang digarap anak JB dan beberapa alumni buat meriahin acara dengan gambar-gambar yang temanya JB banget, dipajang dari pintu masuk ampe pinggiran lapangan.
Selain stan jajanan pasar malem semodel martabak, arum manis, dan sate ayam, ada juga stan-stan games menarik yang nggak bakal ditemui di pensi lain. Dan yang jelas.. bener-bener nge-taste pasar malem! Pengunjung cuman butuh ngeluarin duit dua rebu perak buat nikmatin games dan bianglala. Gamesnya lucu-lucu lho. Ada Tutuk Sak Modare (Pukul Sampai Mati), Hajar Kolor, Nujep Manuk, dan lain-lain. Oh iya, ada juga stand ramal kartu tarot yang kesemua aktornya adalah cah JB! Wooo to the hoooo!!
“Biasanya anak-anak yang nunggu guest star tampil ngisi waktu dengan duduk-duduk atau nggak ngobrol dengan temennya, tapi kemarin lain banget. Mereka ngisi waktu dengan main games dan makan jajanan. Pokoknya stand games dan jajanan rata-rata keisi semua!” komentar Bernard Widi, siswa JB kelas XII IS 1.
“Acaranya bagus. Timingnya nggak ngaret. Konsepnya unik banget. Baru sekali ini ada pensi SMA pake bianglala meskipun ngantri buat naiknya panjanggg banget. Hahaha.. gamesnya juga kreatif ada bebeknya. Artisnya keren dan yang paling keren fireworksnya! Overall dahsyat abis meskipun sorenya ujan dan lapangan agak becek!” komentar Anindya Putri dari Padmanaba yang terlihat sangat menikmati acara dari awal sampai akhir.
“Wahhh.. hebat banget! Kebanyakan SMA lain cuman nawarin guest star keren biar tiketnya laris. Tapi JB menyajikan pensi menarik dari segi konsep, dekorasi, dan guest starnya. Ini pensi paling menawan so far. Sukses terus buat JB!” komentar Yohanes Budyambara dari SMA Pangudi Luhur yang datang bersama temen-temennya.
Endingnya, setelah fireworks menggelegar bersemburat di langit, anak JB langsung berlarian mengelilingi lapangan sepak bola sebagai ritual yang menandakan acaranya berjalan lancar dan sukses. Lalu bersama-sama menyanyikan mars JB. They were full of the joys of spring at last Saturday night dan berhasil bikin acara yang berkesan buat kita. Proficiat! (arm)
NGOMONGIN SMA JeBe (John de Britto) emang nggak ada abisnya. Sekolah yang muridnya cowok semua ini adaaa aja akalnya buat ngehibur diri. Kayak acara Sabtu (14/11) yang digelar di lapangan sepak bola sekolah. Yaitu mereka ngadain acara yang dikasih tajuk Pasar Malem Ning JB. Kali ini bukan untuk ngerayain ulang tahun sekolah, tapi untuk senang-senang. “Ini bukan pensi tahunan, tapi hari senang-senangnya anak JB,” ungkap Gregorius Ragil Wibawanto yang ribet ngurusin keseluruhan acara, secara doski kan koordinator Presidium.
Temen-temen JB juga sempet ganti status secara massal sesuai tagline yang diusung ama acaranya. ‘’Tinggalkan (sejenak) Facebookmu, biar bener-bener ada kesan ‘ninggalin kemodernan’ bentar, dan nyempatin diri buat nengok budaya Indonesia kuno,” terang Abraham Adi menirukan status di facebook.
Konsep acara yang dibikin anak JB emang cukup unik en nggak main-main, cing! PASAR MALEM. Ide muncul dari keinginan temen-temen JB buat ngembaliin konsep awal pasar malem. Pasar malem itu sejatinya adalah acara kuno dimana orang-orang bersyukur atas wahyu yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW pada malem ke 21 Ramadhan. Jadi konsep awal pasar malem adalah syukuran atau pengajian religius. Lalu VOC datang dan memasukkan budaya gipsy (Barat) yang menawarkan judi dan kawan-kawannya itu. Nah.. temen-temen JB pengen ngusung konsep awalnya, supaya temen-temen yang lain tau gimana asal-muasal pasar malem sampai bisa jadi seperti pasar malem yang sekarang ini. Caranya? Caranya dengan mempererat interaksi orang-orang (dalam hal ini pengunjung) dengan dolanan (games) dan dengan iringan musik santai, karena aslinya pasar malem dulu diisi sama hiburan wayang. Jadi untuk musik yang agak dekat dengan wayang, ya kudu musik yang halus.
Soal musik santai dipercayakan pada Mocca sebagai guest star, Risky Summerbee and The Honeythief, en The Monophones. Alasannya, selain band-band itu jarang manggung di pensi anak SMA, musik yang dibawa band-band itu sangat halus dan nunjang suasana Pasar Malem yang beda ama konsep pensi lain. “Ngapain ngundang band yang udah biasa tampil di pensi? Kita bener-bener pengen beda,” kata Vito Adriono yang ribet urusan publikasi.
Pengaplikasian konsep di segi dekorasi juga total banget, jack! Nggak tanggung-tanggung, mereka ampe datengin bianglala yang biasanya nangkring di pasar malem beneran, demi ngebangun suasana pasar malem di lapangan sepak bola JB. “Kita pengen nyulap lapangan sepak bola jadi pasar malem beneran,” jelas Konkordius Nobel yang ngurus dekorasi.
Nggak ketinggalan bomber spot yang digarap anak JB dan beberapa alumni buat meriahin acara dengan gambar-gambar yang temanya JB banget, dipajang dari pintu masuk ampe pinggiran lapangan.
Selain stan jajanan pasar malem semodel martabak, arum manis, dan sate ayam, ada juga stan-stan games menarik yang nggak bakal ditemui di pensi lain. Dan yang jelas.. bener-bener nge-taste pasar malem! Pengunjung cuman butuh ngeluarin duit dua rebu perak buat nikmatin games dan bianglala. Gamesnya lucu-lucu lho. Ada Tutuk Sak Modare (Pukul Sampai Mati), Hajar Kolor, Nujep Manuk, dan lain-lain. Oh iya, ada juga stand ramal kartu tarot yang kesemua aktornya adalah cah JB! Wooo to the hoooo!!
“Biasanya anak-anak yang nunggu guest star tampil ngisi waktu dengan duduk-duduk atau nggak ngobrol dengan temennya, tapi kemarin lain banget. Mereka ngisi waktu dengan main games dan makan jajanan. Pokoknya stand games dan jajanan rata-rata keisi semua!” komentar Bernard Widi, siswa JB kelas XII IS 1.
“Acaranya bagus. Timingnya nggak ngaret. Konsepnya unik banget. Baru sekali ini ada pensi SMA pake bianglala meskipun ngantri buat naiknya panjanggg banget. Hahaha.. gamesnya juga kreatif ada bebeknya. Artisnya keren dan yang paling keren fireworksnya! Overall dahsyat abis meskipun sorenya ujan dan lapangan agak becek!” komentar Anindya Putri dari Padmanaba yang terlihat sangat menikmati acara dari awal sampai akhir.
“Wahhh.. hebat banget! Kebanyakan SMA lain cuman nawarin guest star keren biar tiketnya laris. Tapi JB menyajikan pensi menarik dari segi konsep, dekorasi, dan guest starnya. Ini pensi paling menawan so far. Sukses terus buat JB!” komentar Yohanes Budyambara dari SMA Pangudi Luhur yang datang bersama temen-temennya.
Endingnya, setelah fireworks menggelegar bersemburat di langit, anak JB langsung berlarian mengelilingi lapangan sepak bola sebagai ritual yang menandakan acaranya berjalan lancar dan sukses. Lalu bersama-sama menyanyikan mars JB. They were full of the joys of spring at last Saturday night dan berhasil bikin acara yang berkesan buat kita. Proficiat! (arm)
Meriahnya Hari Carolus Boromeus
[Selasa, 17 November 2009]
MEWARISI sikap bela rasa terhadap sesama. Begitu harapan dengan diadainnya perayaan Santo Pelindung SMA Stella Duce 2, Santo Carolus Boromeus di awal bulan lalu.
Acaranya seru banget, karena banyak lomba yang digelar. Mulai Speech Contest dengan tema Care for Other, lomba menulis, lomba essai dan ada juga lomba nyanyi dan vokal group. Di acara ini masing-masing kelas ngajuin jago masing-masing, meski muridnya cewek semua, tapi tetep aja nyebutnya jagoan kelas. (sha)
Acaranya seru banget, karena banyak lomba yang digelar. Mulai Speech Contest dengan tema Care for Other, lomba menulis, lomba essai dan ada juga lomba nyanyi dan vokal group. Di acara ini masing-masing kelas ngajuin jago masing-masing, meski muridnya cewek semua, tapi tetep aja nyebutnya jagoan kelas. (sha)
Lustrum, SMAN 6 Undang Vierra
[Selasa, 17 November 2009]
Lustrum, SMAN 6 Undang Vierra
BIKIN konser amal. Itu yang ada di benak temen-temen SMAN 6 ato yang beken dijuluki SMA Namche merespon banyaknya bencana yang menimpa bangsa ini. Konser amal yang dikasih tajuk Charity For Our Nation itu rencananbya bakal dijadiin acara puncak Lustrum 12 taun SMA Namche.
“Kami berharap nggak cuma bisa ningkatin kreativitas bidang seni aja. Tapi juga bentuk ungkapan kepedulian remaja dan masyarakat umum buat ngebantu saudara-saudara kita yang ketimpa bencana,” jelas Adhitya Danny, Ketua OSIS Namche.
Acara yang udah disiapin banget ama temen-temen Enamche ini bakal diadain Sabtu (21/11) di Stadion Kridosono. Pagelaran musik yang bakal dimulai pukul 18.00 itu bakal nampilin bintang tamu Vierra. Penasaran ama serunya acara ini? Jangan sampek nggak datang! (gun)
Lustrum, SMAN 6 Undang Vierra
BIKIN konser amal. Itu yang ada di benak temen-temen SMAN 6 ato yang beken dijuluki SMA Namche merespon banyaknya bencana yang menimpa bangsa ini. Konser amal yang dikasih tajuk Charity For Our Nation itu rencananbya bakal dijadiin acara puncak Lustrum 12 taun SMA Namche.
“Kami berharap nggak cuma bisa ningkatin kreativitas bidang seni aja. Tapi juga bentuk ungkapan kepedulian remaja dan masyarakat umum buat ngebantu saudara-saudara kita yang ketimpa bencana,” jelas Adhitya Danny, Ketua OSIS Namche.
Acara yang udah disiapin banget ama temen-temen Enamche ini bakal diadain Sabtu (21/11) di Stadion Kridosono. Pagelaran musik yang bakal dimulai pukul 18.00 itu bakal nampilin bintang tamu Vierra. Penasaran ama serunya acara ini? Jangan sampek nggak datang! (gun)
Jogja Wall Nation
[Selasa, 17 November 2009]
Jogja Wall Nation
MALEM minggu (14/11) suasana sepanjang jalan Malioboro emang kliatan beda banget. Jalanan yang selalu padat ama kendaraan ini disulap jadi area untuk melukis papan ato yang ngetrend disebut mural.
Selidik punya selidik, acara itu dinamain Jogja Wal Nation, Malioboro Mural Night. Acaranya diprakarsai ama Kodim 0734/ Jogja bareng Pemkot Jogja dan ngankat tema Spirit of Panglima Besar Jendral Soedirman.
“Orang tu nggak boleh putus asa kalo belajar, ya kayak Jendral Soedirman!” jelas Dumajipa, salah satu peserta mural dari SMSR 1.
Acara ini ngebikin kegiatan corat-coret lebih bernilai dan temen-temen punya wadah positif serta bisa bebas berapresiasi. (sha/fer)
Jogja Wall Nation
MALEM minggu (14/11) suasana sepanjang jalan Malioboro emang kliatan beda banget. Jalanan yang selalu padat ama kendaraan ini disulap jadi area untuk melukis papan ato yang ngetrend disebut mural.
Selidik punya selidik, acara itu dinamain Jogja Wal Nation, Malioboro Mural Night. Acaranya diprakarsai ama Kodim 0734/ Jogja bareng Pemkot Jogja dan ngankat tema Spirit of Panglima Besar Jendral Soedirman.
“Orang tu nggak boleh putus asa kalo belajar, ya kayak Jendral Soedirman!” jelas Dumajipa, salah satu peserta mural dari SMSR 1.
Acara ini ngebikin kegiatan corat-coret lebih bernilai dan temen-temen punya wadah positif serta bisa bebas berapresiasi. (sha/fer)
Mereka Pahlawanku, Mereka Idolaku
[Senin, 16 November 2009]
MERDEKA ato mati!! Slogan itu emang begitu akrab di telinga bangsa ini saat zaman perjuangan. Untuk zaman ini, sepertinya slogan itu udah kurang pas. Karena tantangan yang harus diadepin udah beda.
Meski slogannya bisa beda, tapi yang namanya sosok pahlawan tetep aja ditunggu-tunggu kehadirannya untuk mengharumkan nama bangsa tercinta ini.
Dan ternyata dari 300 responIn yang terdiri dari temen-temen SMA, 91,7 persen di antaranya ngaku begitu menghargai sosok pahlawan Indonesia. Artinya anak muda zaman sekarang tetep masih inget yang dilakuin pahlawan zaman dulu. Temen-temen mau menghargai susahnya mewujudkan kemerdekaan.
Seperti kesan yang dalam di hati Catharina Ida dari SMA Pangudi Luhur Jogja. Cewek dari kelas IPA ini ngaku nggak akan pernah lupa akan sosok para pahlawan Indonesia. “Aku selalu inget ama mereka, soalnya peran dan perjuangan mereja sering dibahas di pelajaran sekolah juga sih,” ujarnya penuh semangat.
Lain halnya ama Meydhita Puspa dari SMA Bopkri 1 (BOSA). “Bukannya nyombong, aku ama temen-temen tuh sering diskusi soal jasa-jasa pahlawan en kalo kurang puas, aku browsing di internet,” kata siswi kelas 3 IPA ini.
Beberapa responIn punya cara untuk ngehargai jasa-jasa pahlawan. Di antaranya kita nggak boleh diem aja dengan apa yang udah mereka kasih ke kita. Paling nggak, inget lah ama pertaruhan nyawa para pahlawan yang hanya bersenjata bambu runcing harus ngadepin senjata berat seperti tank atau hujan mortir.
Ada 22,6 persen responIn ngerasa semangat pahlawan itu selalu menginspirasi mereka. Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama. Begitu juga para pahlawan, mereka rela gugur dalam berjuang, namun telah meninggalkan semangat untuk diwariskan. Temen kita Linda Yuliana dari SMKN 1 Depok ngerasa semangat itu telah ditularin ama dirinya. “Aku seneng perjuangan mereka yang nggak peduli gimana diri mereka sendiri. Mereka hanya berpikir yang penting negara bisa berjaya,“ kata siswi kelas X Ak 1 ini.
Sementara 69,5 persen responIn ngaku telah berusaha ngelakuin hal-hal berguna buat negara. Emang, hal-hal berguna yang temen-temen lakuin untuk negara itu, macem-macem bentuknya. M Dwi Cahya dari SMK Penerbangan milih buat ngelakuin hal-hal positif. “Kita harus mempertahankan kemerdakaan negara kita ini en yang pasti, jangan ngelakuin hal yang nggak berguna, seperti kalo pelajar ya jangan suka tawuran,” kata siswa yang nekunin permesinan.
O iya, ekspresi temen-temen untuk nginget sosok pahlwan itu macem-macem lho. Ada yang ampe nyimpen foto pahlawan. Salah satunya adalah Stefanus Defri dari Sekolah Menengah Musik (SMM). “Hahaha.... biar ketularan semangat 45 nya pas kita belajar,” kata siswa kelas dua jurusan vokal yang majang foto pahlawan di meja belajarnya.
Sayangnya masih ada 8,3 persen responIn yang nggak tau pahlawan Indonesia. Ironi emang didengernya, tapi mau gimana, kenyataannya emang seperti itu. TA (nama disamarkan) dari SMA swasta misalnya, dia ngerasa pahlawan itu nggak terlalu penting, soalnya nggak ngasih efek yang banyak buat dirinya.
Tapi sepertinya pesan Sang Proklamator, Bung Karno tetep aja jangan ditinggalin, Jas Merah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah. Setuju Nggak? (sha)
NURUT kalian, siapa sih yang pantes disebut pahlawan? Spiderman ato Wonder Woman kah? Kayaknya bukan deh, he..he..he.. Lha trus siapa donk? Nurut temen-temen, pahlawan itu kayak apa sih?
Setelah blusukan ke berbagai sekolah, akhirnya tim indikasi nemuin responIn SMA Muhammadiyah 2 Jogja. Dia tak lain adalah Astrid Indah. Dia bilang, pahlawan itu seseorang yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. “Seseorang yang memperjuangkan kemerdekaan negaranya, itu yang bisa dibilang pahlawan. Cus menurutku pahlawan itu orang yang berjasa. Nah beliau-beliau itu udah bikin Indonesia merdeka. Berarti mereka berjasa donk,” jelas siswi kelas XII IPA 1.
Definisi pahlawan menurut Astrid merupakan salah satu dari 36,2 persen pendapat responIn yang mengatakan pahlawan Indonesia itu yang udah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sementara temen dari SMA 8 Jogja, Paramyta Intan kelas X SBI mengatakan pahlawan itu adalah seseorang yang bisa bikin harum nama bangsa. “Di zaman sekarang, juga banyak pahlawan yang bisa dibanggain. Contohnya kakak kelasku, Mbak Ajeng yang bisa bikin harum nama Indonesia di Amerika lewat tarian. Nah menurutku, Mbak Ajeng itu bisa dibilang pahlawan juga,” ungkap Myta kepada tim Indikasi.
Myta termasuk salah satu dari 34,5 persen responIn yang bilang kalo pahlawan itu seseorang yang bisa mengharumkan nama bangsa.
Lantas, para responIn itu pengennya kayak siapa sih kalo mau jadi pahlawan? Ternyata 44,1 persen responIn lebih milih pengin seperti Raden Ajeng Kartini. "Kalo dulu nggak ada RA Kartini, wanita nggak bakalan bisa seperti sekarang ini. Punya hak sama kayak pria, dulu khan cuma wanita dari kaum bangsawan aja yang bisa sekolah. Lagian namanya kalo disingkat mirip namaku, R A Kartini. Kalo aku R A Gayatri, he..he..he," ujar Ramdini Ajeng Gayatri siswi SMAN 9 Jogja yang kelahiran Tasikmalaya.
Sedangkan Lysna Dwi Ambarwati Handoko, kelas XI IPA SMA Gama (Tiga Maret) punya pilihan lain. “Aku pilih Ki Hajar Dewantara, cus beliau adalah salah satu pelopor pendidikan di Indonesia. Kalo nggak ada beliau, mungkin pendidikan di Indonesia nggak bisa kayak sekarang,” tutur Ocha (sapaan Lysna) ngewakilin 27,7 persen responIn yang pengen jadi seperti Ki Hajar Dewantara.
Dan ternyata selain RA Kartini ama Ki Hajar Dewantara, masih ada sosok yang begitu dikagumi ama temen-temen SMA, yaitu Panglima Besar Jenderal Soedirman. Ada 19,8 persen responIn yang milih Pangsar Jenderal Soedirman. “Aku menghargai jasa-jasa para pahlawan dengan cara ngikuti organisasi yang bermanfaat untuk lingkungan rumah en di skul juga,” papar Helvizar Muhammad Imansyah Sitompul dari SMA 4 Jogja yang melandasi semua langkahnya itu dari semangat yang ditularkan Jenderal Soedirman. (eza)
Jangan Melupakan Sejarah
PAHLAWAN adalah sosok yang berjuang demi perubahan hidup untuk dirinya maupun bangsa dan negara. Pahlawan berjuang tanpa pamrih dan selalu mengutamakan orang lain demi kemajuan dalam hidupnya. Pahlawan adalah orang yang bijaksana dan punya kelebihan, dan kelebihan itu harus ditularkan pada orang lain agar harmonis. Contohnya adalah sosok pahlawan di dunia pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.
Pahlawan lah yang menyadarkan bahwa pendidikan itu penting bagi hidup manusia. Dia berjuang di zaman penjajahan, dimana kondisi sebagian besar rakyat saat itu masih bodoh sehingga bisa dijajah bangsa asing. Dengan semboyan “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” yang intinya seseorang harus bisa menjadi teladan yang baik, selalu bekerja keras, dan bisa memberi motivasi dan dorongan pada yang lain.
Perjuangan Ki Hajar Dewantara diteruskan oleh sosok guru yang dianggap pahlawan tanpa tanda jasa. Guru selalu memberikan pelajaran kepada murid-muridnya agar jadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan masyarakat, serta negaranya.
Generasi muda sebagai generasi penerus bisa juga jadi pahlawan dalam banyak bidang. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menumbuhkan kesadaran akan hakekat hidup. Hakekat kehidupan adalah dasar kehidupan manusia untuk hidup dalam masyarakat, sehingga bisa timbul rasa persatuan dan kebersamaan. Hakekat kehidupan rakyat Indonesia mengacu pada Pancasila, sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Jadi, dalam hidup bersama, dalam masyarakat hendaknya mengembangkan sikap adil dan punya adab atau sopan santun. Lalu yang kedua adalah melakukan tindakan positif dan bisa menjadi pemimpin yang melakukan hal-hal berguna bagi banyak orang. Suatu kegiatan positif pasti akan mendapat respon bagus dan bisa jadi contoh bagi orang lain.
Selain itu, anak muda sebagai generasi penerus bangsa harus bisa menghargai jasa-jasa pahlawan yang dulu berjuang demi bangsa, seperti pejuang yang mengusir penjajah atau R.A Kartini yang membawa perubahan bagi wanita-wanita Indonesia, dan juga pahlawan Indonesia di bidang lain.
Cara yang bisa dilakukan minimal adalah tahu tentang sejarah perjuangan bangsa, dengan membaca pengetahuan sejarah dan harus bisa meneruskan perjuangan mereka di kondisi bangsa sekarang ini.
Sekolah, bisa menambah porsi jam mata pelajaran sejarah atau bisa juga dengan mengemas kegiatan kunjungan ke situs-situs sejarah bangsa, tujuannya agar murid tahu akan sejarah bangsa, karena kita harus mengingat ungkapan proklamator Ir. Soekarno bahwa jangan sekali-sekali melupakan sejarah.
Untuk itu, hal yang harus dilakukan anak muda sekarang adalah belajar yang rajin, menghormati orang tua, dan lakukan semua keyakinanmu dengan kesungguhan dan tanggung jawab, karena hal itu akan membentuk pribadi yang kuat sesuai harapanmu. (per)
R.Suryaka Resi Nugraha. S.Pd Guru PKN SMA “17” 1 Jogjakarta
Pahlawan adalah seseorang yang berani berjuang demi bangsa dan negaranya tanpa takut mati. Karena itu aku sebagai anak muda pengen jadi TNI buat ngusir penjajah bangsa dan menjaga bangsa Indonesia sampai tetes darah terakhir, karena aku cinta Indonesia dan akan rajin belajar.
Wulan Yuliasih, XI Akuntansi 2, SMKN 1 Depok
Aku tahu pahlawan dari pelajaran sejarah di sekolah. Aku juga pengen jadi pahlawan, karena pahlawan itu sosok yang bisa bantu banyak orang. Karena itu aku selalu belajar serius biar berguna buat orang banyak dan selalu ingat perjuangan para pahlawan yang udah bawa Indonesia lepas dari penjajah sampai sekarang.
Michael Billy Suryawijaya, XII IPS 2, SMA Pangudi Luhur Jogjakarta
Menurutku pahlawan tu orang yang bisa merubah dunia jadi lebih baik. Terus pahlawan bangsa saat ini tu adalah orang yang bisa membawa nama Indonesia harum di mata dunia. Usaha yang bisa aku lakuin adalah belajar yang baik dan berprestasi agar bisa jadi pahlawan buat keluarga dan teman.
MERDEKA ato mati!! Slogan itu emang begitu akrab di telinga bangsa ini saat zaman perjuangan. Untuk zaman ini, sepertinya slogan itu udah kurang pas. Karena tantangan yang harus diadepin udah beda.
Meski slogannya bisa beda, tapi yang namanya sosok pahlawan tetep aja ditunggu-tunggu kehadirannya untuk mengharumkan nama bangsa tercinta ini.
Dan ternyata dari 300 responIn yang terdiri dari temen-temen SMA, 91,7 persen di antaranya ngaku begitu menghargai sosok pahlawan Indonesia. Artinya anak muda zaman sekarang tetep masih inget yang dilakuin pahlawan zaman dulu. Temen-temen mau menghargai susahnya mewujudkan kemerdekaan.
Seperti kesan yang dalam di hati Catharina Ida dari SMA Pangudi Luhur Jogja. Cewek dari kelas IPA ini ngaku nggak akan pernah lupa akan sosok para pahlawan Indonesia. “Aku selalu inget ama mereka, soalnya peran dan perjuangan mereja sering dibahas di pelajaran sekolah juga sih,” ujarnya penuh semangat.
Lain halnya ama Meydhita Puspa dari SMA Bopkri 1 (BOSA). “Bukannya nyombong, aku ama temen-temen tuh sering diskusi soal jasa-jasa pahlawan en kalo kurang puas, aku browsing di internet,” kata siswi kelas 3 IPA ini.
Beberapa responIn punya cara untuk ngehargai jasa-jasa pahlawan. Di antaranya kita nggak boleh diem aja dengan apa yang udah mereka kasih ke kita. Paling nggak, inget lah ama pertaruhan nyawa para pahlawan yang hanya bersenjata bambu runcing harus ngadepin senjata berat seperti tank atau hujan mortir.
Ada 22,6 persen responIn ngerasa semangat pahlawan itu selalu menginspirasi mereka. Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama. Begitu juga para pahlawan, mereka rela gugur dalam berjuang, namun telah meninggalkan semangat untuk diwariskan. Temen kita Linda Yuliana dari SMKN 1 Depok ngerasa semangat itu telah ditularin ama dirinya. “Aku seneng perjuangan mereka yang nggak peduli gimana diri mereka sendiri. Mereka hanya berpikir yang penting negara bisa berjaya,“ kata siswi kelas X Ak 1 ini.
Sementara 69,5 persen responIn ngaku telah berusaha ngelakuin hal-hal berguna buat negara. Emang, hal-hal berguna yang temen-temen lakuin untuk negara itu, macem-macem bentuknya. M Dwi Cahya dari SMK Penerbangan milih buat ngelakuin hal-hal positif. “Kita harus mempertahankan kemerdakaan negara kita ini en yang pasti, jangan ngelakuin hal yang nggak berguna, seperti kalo pelajar ya jangan suka tawuran,” kata siswa yang nekunin permesinan.
O iya, ekspresi temen-temen untuk nginget sosok pahlwan itu macem-macem lho. Ada yang ampe nyimpen foto pahlawan. Salah satunya adalah Stefanus Defri dari Sekolah Menengah Musik (SMM). “Hahaha.... biar ketularan semangat 45 nya pas kita belajar,” kata siswa kelas dua jurusan vokal yang majang foto pahlawan di meja belajarnya.
Sayangnya masih ada 8,3 persen responIn yang nggak tau pahlawan Indonesia. Ironi emang didengernya, tapi mau gimana, kenyataannya emang seperti itu. TA (nama disamarkan) dari SMA swasta misalnya, dia ngerasa pahlawan itu nggak terlalu penting, soalnya nggak ngasih efek yang banyak buat dirinya.
Tapi sepertinya pesan Sang Proklamator, Bung Karno tetep aja jangan ditinggalin, Jas Merah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah. Setuju Nggak? (sha)
------------------------------------------
NURUT kalian, siapa sih yang pantes disebut pahlawan? Spiderman ato Wonder Woman kah? Kayaknya bukan deh, he..he..he.. Lha trus siapa donk? Nurut temen-temen, pahlawan itu kayak apa sih?
Setelah blusukan ke berbagai sekolah, akhirnya tim indikasi nemuin responIn SMA Muhammadiyah 2 Jogja. Dia tak lain adalah Astrid Indah. Dia bilang, pahlawan itu seseorang yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. “Seseorang yang memperjuangkan kemerdekaan negaranya, itu yang bisa dibilang pahlawan. Cus menurutku pahlawan itu orang yang berjasa. Nah beliau-beliau itu udah bikin Indonesia merdeka. Berarti mereka berjasa donk,” jelas siswi kelas XII IPA 1.
Definisi pahlawan menurut Astrid merupakan salah satu dari 36,2 persen pendapat responIn yang mengatakan pahlawan Indonesia itu yang udah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sementara temen dari SMA 8 Jogja, Paramyta Intan kelas X SBI mengatakan pahlawan itu adalah seseorang yang bisa bikin harum nama bangsa. “Di zaman sekarang, juga banyak pahlawan yang bisa dibanggain. Contohnya kakak kelasku, Mbak Ajeng yang bisa bikin harum nama Indonesia di Amerika lewat tarian. Nah menurutku, Mbak Ajeng itu bisa dibilang pahlawan juga,” ungkap Myta kepada tim Indikasi.
Myta termasuk salah satu dari 34,5 persen responIn yang bilang kalo pahlawan itu seseorang yang bisa mengharumkan nama bangsa.
Lantas, para responIn itu pengennya kayak siapa sih kalo mau jadi pahlawan? Ternyata 44,1 persen responIn lebih milih pengin seperti Raden Ajeng Kartini. "Kalo dulu nggak ada RA Kartini, wanita nggak bakalan bisa seperti sekarang ini. Punya hak sama kayak pria, dulu khan cuma wanita dari kaum bangsawan aja yang bisa sekolah. Lagian namanya kalo disingkat mirip namaku, R A Kartini. Kalo aku R A Gayatri, he..he..he," ujar Ramdini Ajeng Gayatri siswi SMAN 9 Jogja yang kelahiran Tasikmalaya.
Sedangkan Lysna Dwi Ambarwati Handoko, kelas XI IPA SMA Gama (Tiga Maret) punya pilihan lain. “Aku pilih Ki Hajar Dewantara, cus beliau adalah salah satu pelopor pendidikan di Indonesia. Kalo nggak ada beliau, mungkin pendidikan di Indonesia nggak bisa kayak sekarang,” tutur Ocha (sapaan Lysna) ngewakilin 27,7 persen responIn yang pengen jadi seperti Ki Hajar Dewantara.
Dan ternyata selain RA Kartini ama Ki Hajar Dewantara, masih ada sosok yang begitu dikagumi ama temen-temen SMA, yaitu Panglima Besar Jenderal Soedirman. Ada 19,8 persen responIn yang milih Pangsar Jenderal Soedirman. “Aku menghargai jasa-jasa para pahlawan dengan cara ngikuti organisasi yang bermanfaat untuk lingkungan rumah en di skul juga,” papar Helvizar Muhammad Imansyah Sitompul dari SMA 4 Jogja yang melandasi semua langkahnya itu dari semangat yang ditularkan Jenderal Soedirman. (eza)
------------------------------------------
IN TALK
Jangan Melupakan Sejarah
PAHLAWAN adalah sosok yang berjuang demi perubahan hidup untuk dirinya maupun bangsa dan negara. Pahlawan berjuang tanpa pamrih dan selalu mengutamakan orang lain demi kemajuan dalam hidupnya. Pahlawan adalah orang yang bijaksana dan punya kelebihan, dan kelebihan itu harus ditularkan pada orang lain agar harmonis. Contohnya adalah sosok pahlawan di dunia pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.
Pahlawan lah yang menyadarkan bahwa pendidikan itu penting bagi hidup manusia. Dia berjuang di zaman penjajahan, dimana kondisi sebagian besar rakyat saat itu masih bodoh sehingga bisa dijajah bangsa asing. Dengan semboyan “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” yang intinya seseorang harus bisa menjadi teladan yang baik, selalu bekerja keras, dan bisa memberi motivasi dan dorongan pada yang lain.
Perjuangan Ki Hajar Dewantara diteruskan oleh sosok guru yang dianggap pahlawan tanpa tanda jasa. Guru selalu memberikan pelajaran kepada murid-muridnya agar jadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan masyarakat, serta negaranya.
Generasi muda sebagai generasi penerus bisa juga jadi pahlawan dalam banyak bidang. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menumbuhkan kesadaran akan hakekat hidup. Hakekat kehidupan adalah dasar kehidupan manusia untuk hidup dalam masyarakat, sehingga bisa timbul rasa persatuan dan kebersamaan. Hakekat kehidupan rakyat Indonesia mengacu pada Pancasila, sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Jadi, dalam hidup bersama, dalam masyarakat hendaknya mengembangkan sikap adil dan punya adab atau sopan santun. Lalu yang kedua adalah melakukan tindakan positif dan bisa menjadi pemimpin yang melakukan hal-hal berguna bagi banyak orang. Suatu kegiatan positif pasti akan mendapat respon bagus dan bisa jadi contoh bagi orang lain.
Selain itu, anak muda sebagai generasi penerus bangsa harus bisa menghargai jasa-jasa pahlawan yang dulu berjuang demi bangsa, seperti pejuang yang mengusir penjajah atau R.A Kartini yang membawa perubahan bagi wanita-wanita Indonesia, dan juga pahlawan Indonesia di bidang lain.
Cara yang bisa dilakukan minimal adalah tahu tentang sejarah perjuangan bangsa, dengan membaca pengetahuan sejarah dan harus bisa meneruskan perjuangan mereka di kondisi bangsa sekarang ini.
Sekolah, bisa menambah porsi jam mata pelajaran sejarah atau bisa juga dengan mengemas kegiatan kunjungan ke situs-situs sejarah bangsa, tujuannya agar murid tahu akan sejarah bangsa, karena kita harus mengingat ungkapan proklamator Ir. Soekarno bahwa jangan sekali-sekali melupakan sejarah.
Untuk itu, hal yang harus dilakukan anak muda sekarang adalah belajar yang rajin, menghormati orang tua, dan lakukan semua keyakinanmu dengan kesungguhan dan tanggung jawab, karena hal itu akan membentuk pribadi yang kuat sesuai harapanmu. (per)
R.Suryaka Resi Nugraha. S.Pd Guru PKN SMA “17” 1 Jogjakarta
------------------------------------------
IN VOICE
Windi Wihatmoko, X Mesin 6 , SMK Penerbangan Pahlawan adalah seseorang yang berani berjuang demi bangsa dan negaranya tanpa takut mati. Karena itu aku sebagai anak muda pengen jadi TNI buat ngusir penjajah bangsa dan menjaga bangsa Indonesia sampai tetes darah terakhir, karena aku cinta Indonesia dan akan rajin belajar.
Wulan Yuliasih, XI Akuntansi 2, SMKN 1 Depok
Aku tahu pahlawan dari pelajaran sejarah di sekolah. Aku juga pengen jadi pahlawan, karena pahlawan itu sosok yang bisa bantu banyak orang. Karena itu aku selalu belajar serius biar berguna buat orang banyak dan selalu ingat perjuangan para pahlawan yang udah bawa Indonesia lepas dari penjajah sampai sekarang.
Michael Billy Suryawijaya, XII IPS 2, SMA Pangudi Luhur Jogjakarta
Menurutku pahlawan tu orang yang bisa merubah dunia jadi lebih baik. Terus pahlawan bangsa saat ini tu adalah orang yang bisa membawa nama Indonesia harum di mata dunia. Usaha yang bisa aku lakuin adalah belajar yang baik dan berprestasi agar bisa jadi pahlawan buat keluarga dan teman.
Mereka Pahlawanku, Mereka Idolaku (share)
[Senin, 16 November 2009]
Pahlawan tuh yang Talk Less do More
THERE are so many hero interpretations in my head, readers. Well, pahlawan adalah orang-orang yang punya keberanian besar, yang nggak dimiliki orang lain buat melakukan sesuatu untuk kepentingan orang banyak. Misalnya untuk bangsa Indonesia. Bukan untuk dirinya pribadi atau hanya untuk kepentingan suatu golongan. Pokoknya, pahlawan itu yang talk less do more-lah. Kritis sih boleh aja, tapi diluar kekritisannya itu juga harus melakukan sesuatu.
Nah orang-orang yang berjuang mengharumkan nama negara, baik yang sudah atopun yang belum keangkat namanya, itu yang disebut pahlawan Indonesia.
I kind of agree when someone said to me that makna tentang pahlawan di tahun 2009 ini beda jauh ama zaman perjuangan dulu. Kalo dulu, pahlawan itu ya pahlawan nasional, yang berani ngangkat senjata buat ngelawan penjajah. Kalo zaman sekarang pahlawan itu ya orang-orang yang berjuang misalnya aja mengatasi korupsi atau memberantas keterbelakangan pendidikan, and so on.
Banyak banget cara kita buat ngehargai jasa pahlawan. Salah satunya mengisi kemerdekaan dengan ngelakuin hal-hal positif. In case aku adalah musisi yang kudu berhadapan langsung dengan orang banyak, jelas aku hanya bisa mengingatkan ke orang-orang (keluarga, temen, fans Cokelat) kalo pahlawan itu ada. Kayak saat ini nih, Cokelat lagi dalam proses bikin album keenam. Nah rencananya bakal diselipin satu lagu soal pahlawan. Ini juga salah satu bentuk apresiasi Cokelat terhadap pahlawan. And oh one more thing, guys. FIGHTING AGAINST PIRACY! Itu penting banget.
Ada satu cerita soal hari pahlawan. Tanggal 10 Nopember 2009 kemarin, Cokelat ngisi di acara Penghargaan Mutiara Bangsa, semacem award buat 15 pemuda yang punya impact luar biasa buat Indonesia. Dan kerennya lagi mereka tuh silence heroes yang doing something amazing tanpa gembor-gembor atau mengekspos diri mereka. Padahal apa yang mereka lakuin tuh luar biasa banget. Misalnya ada yang dapet award karena udah jadi enterpreneur dengan bikin home-industry kerajinan keramik dari gerabah yang cukup sukses di usianya yang masih sangat muda. Trus ada yang berjasa dalam pemberdayaan hutan mangrove, dan ada juga yang berjasa di bidang pemberdayaan wanita dan anak-anak. Apa yang mereka lakukan tuh ‘menampar’ aku dan bikin aku ngerasa ‘oh ternyata apa yang aku lakuin belum ada apa-apanya dibanding mereka’.
Aku sempet sedih banget pas ngisi acara penghargaan itu. Ceritanya, kemarin itu tema acara penghargaannya Tembang Gesang, soalnya bertepatan dengan ulang tahun Gesang yang ke-92 tahun. Arti Tembang Gesang tuh ‘lagu yang dipake untuk memotivasi seseorang untuk jadi orang yang lebih baik’. Dan kenyataannya tiap orang pasti punya lagu yang bikin dia semangat atau bikin dia jadi orang yang pekerja keras. Keren banget kan temanya? Acaranya juga berjalan sangat baik, tapi ada satu yang bikin miris.. yaitu kursi penontonnya banyak yang kosong! Ironis sekali. Secara acara, award yang banyak ngundang artis dengan nominasi nggak penting, yang dateng banyak banget. Orang berlomba-lomba buat dapet tiketnya. Nah untuk acara seinspiratif ini, penontonnya malah dikit banget. Minim ekspos lagi. Phewww..
Aku nggak bakalan bisa milih salah seorang pahlawan buat dijadiin sebagai sosok pahlawan favorit, karena menurutku semua pahlawan punya impact luar biasa buat Indonesia. Bukan hanya pahlawan nasional seperti Kartini, Ki Hajar Dewantoro, atau Bung Tomo aja, tapi orang-orang seperti Munir dengan keberaniannya dalam mengungkap kebenaran dan Marsinah dengan keberaniannya dalam menuntut hak-hak kaum buruh juga layak disebut pahlawan Indonesia.
Anyways, entah kenapa meskipun kita memperingati hari pahlawan tiap tahunnya, tapi rasanya mutu penghayatan peringatan itu menurun dari tahun ke tahun. Peringatan yang kita lakuin sekarang cenderung bersifat seremonial doang. What do you guys think? (arm)
Kikan – Vokalis Cokelat
Pahlawan tuh yang Talk Less do More
THERE are so many hero interpretations in my head, readers. Well, pahlawan adalah orang-orang yang punya keberanian besar, yang nggak dimiliki orang lain buat melakukan sesuatu untuk kepentingan orang banyak. Misalnya untuk bangsa Indonesia. Bukan untuk dirinya pribadi atau hanya untuk kepentingan suatu golongan. Pokoknya, pahlawan itu yang talk less do more-lah. Kritis sih boleh aja, tapi diluar kekritisannya itu juga harus melakukan sesuatu.
Nah orang-orang yang berjuang mengharumkan nama negara, baik yang sudah atopun yang belum keangkat namanya, itu yang disebut pahlawan Indonesia.
I kind of agree when someone said to me that makna tentang pahlawan di tahun 2009 ini beda jauh ama zaman perjuangan dulu. Kalo dulu, pahlawan itu ya pahlawan nasional, yang berani ngangkat senjata buat ngelawan penjajah. Kalo zaman sekarang pahlawan itu ya orang-orang yang berjuang misalnya aja mengatasi korupsi atau memberantas keterbelakangan pendidikan, and so on.
Banyak banget cara kita buat ngehargai jasa pahlawan. Salah satunya mengisi kemerdekaan dengan ngelakuin hal-hal positif. In case aku adalah musisi yang kudu berhadapan langsung dengan orang banyak, jelas aku hanya bisa mengingatkan ke orang-orang (keluarga, temen, fans Cokelat) kalo pahlawan itu ada. Kayak saat ini nih, Cokelat lagi dalam proses bikin album keenam. Nah rencananya bakal diselipin satu lagu soal pahlawan. Ini juga salah satu bentuk apresiasi Cokelat terhadap pahlawan. And oh one more thing, guys. FIGHTING AGAINST PIRACY! Itu penting banget.
Ada satu cerita soal hari pahlawan. Tanggal 10 Nopember 2009 kemarin, Cokelat ngisi di acara Penghargaan Mutiara Bangsa, semacem award buat 15 pemuda yang punya impact luar biasa buat Indonesia. Dan kerennya lagi mereka tuh silence heroes yang doing something amazing tanpa gembor-gembor atau mengekspos diri mereka. Padahal apa yang mereka lakuin tuh luar biasa banget. Misalnya ada yang dapet award karena udah jadi enterpreneur dengan bikin home-industry kerajinan keramik dari gerabah yang cukup sukses di usianya yang masih sangat muda. Trus ada yang berjasa dalam pemberdayaan hutan mangrove, dan ada juga yang berjasa di bidang pemberdayaan wanita dan anak-anak. Apa yang mereka lakukan tuh ‘menampar’ aku dan bikin aku ngerasa ‘oh ternyata apa yang aku lakuin belum ada apa-apanya dibanding mereka’.
Aku sempet sedih banget pas ngisi acara penghargaan itu. Ceritanya, kemarin itu tema acara penghargaannya Tembang Gesang, soalnya bertepatan dengan ulang tahun Gesang yang ke-92 tahun. Arti Tembang Gesang tuh ‘lagu yang dipake untuk memotivasi seseorang untuk jadi orang yang lebih baik’. Dan kenyataannya tiap orang pasti punya lagu yang bikin dia semangat atau bikin dia jadi orang yang pekerja keras. Keren banget kan temanya? Acaranya juga berjalan sangat baik, tapi ada satu yang bikin miris.. yaitu kursi penontonnya banyak yang kosong! Ironis sekali. Secara acara, award yang banyak ngundang artis dengan nominasi nggak penting, yang dateng banyak banget. Orang berlomba-lomba buat dapet tiketnya. Nah untuk acara seinspiratif ini, penontonnya malah dikit banget. Minim ekspos lagi. Phewww..
Aku nggak bakalan bisa milih salah seorang pahlawan buat dijadiin sebagai sosok pahlawan favorit, karena menurutku semua pahlawan punya impact luar biasa buat Indonesia. Bukan hanya pahlawan nasional seperti Kartini, Ki Hajar Dewantoro, atau Bung Tomo aja, tapi orang-orang seperti Munir dengan keberaniannya dalam mengungkap kebenaran dan Marsinah dengan keberaniannya dalam menuntut hak-hak kaum buruh juga layak disebut pahlawan Indonesia.
Anyways, entah kenapa meskipun kita memperingati hari pahlawan tiap tahunnya, tapi rasanya mutu penghayatan peringatan itu menurun dari tahun ke tahun. Peringatan yang kita lakuin sekarang cenderung bersifat seremonial doang. What do you guys think? (arm)
Kikan – Vokalis Cokelat
Usung Genre Rock Bocor
[Selasa, 10 November 2009]
TUKANG ledeng, berkumis, dresscodenya colourfull, perutnya gendut tapi dia seorang superhero, hayoo tebak siapa? kalo kita inget-inget tokoh superhero dengan ciri-ciri di atas, mungkin kita bisa merujuk pada satu nama, Mario Bross !!!. Yups! tokoh game superhero kocak yang jadi icon game era 80-an ini nginspirasi salah satu band Jogja dengan nama sama, Super Mario Bross.
Band ini digawangi oleh Tuan Arief (vokal),Bung Roy (vokal),Bung Heru (bass),Bung Richard (gitar),Bung Donal (drum) dan bung Meidy(gitar) dirintis sejak 10 November 2003. “Kami gunakan nama Super Mario Bross, soalnya Mario itu lucu, nggemesin, gokil dan juga jadi icon besar di masanya. Jadi, kita pengen niru kayak gitulah. Jadi band yang nggemesin juga nantinya jadi icon. hehe” tandas Tuan Arief sang vokalis.
Karena superhero tambun Mario Bross tenar pada era 80-an, maka lagu-lagu andalan mereka kental dengan nuansa jadul era-80 dengan sentuhan shintytizer yang bisa ngebikin goyang disko! Tema tentang cinta menjadi pilihan Super Mario Bross, namun cintanya bukan sekedar cinta biasa. Mereka nyebutnya dengan “cinta gagah-gagahan !” waduh, apaan nih?
“Lagu-lagu Super Mario Bross ini nyeritain cinta yang nggak lemah. misalnya kalo kalian putus ama pacar, ada maslaah pacar, jangan mudah putus asa gitu de. Harus kuat dan gagah!” jelas Tuan Arief yang juga owner barbershop di daerah Condong Catur.
Kalo penasaran simak aja lagu-lagu yang ada di album pertama mereka yang dirilis pada 2007 lalu. lagu cinta elektrik ,yang menjadi lagu jagoan Super Mario Bross nyeritain tentang cara komunikasi cinta dari tahun ke tahun. Misalnya, kalo jaman ortu kita dulu kalo mau kenalan harus lewat surat atau merpati pos, kalo sekrang udah pake Handphone ama jejaring sosial macam Facebook,dll.
Setelah rilisan album perdananya pada 2007 lalu, dalam waktu dekat ini Super Mario Bross berniat ngebuat Extended Play atau mini album yang rencananya bakal dirilis pada akhr tahun ini, dengan warna baru. Warna baru ? “dengan bertambahnya umur Super Mario Bross dari tahun ke tahun sejak 2003 lalu, juga mepengaruhi pada warna musik kami. Kalo dulu murni 80-an banget, pas ngerilis EP besok kita bakal bertransformasi jadi rock!!!” tandas tuan Arief dengan semangat.
Mereka menyebut warna musik baru tersebut sebagai genre rock bocor. Yaitu genre rock yang di mix ama pop, mellow dan dance. Wahh.. boleh juga tuh, kalo kalian penasaran kalian, tinggal tunggu akhir tahun ini buat ngedapetin mini album yang berisi 5 lagu itu! Yang tentu aja ngga gratis guys!! (why/fer)
Band ini digawangi oleh Tuan Arief (vokal),Bung Roy (vokal),Bung Heru (bass),Bung Richard (gitar),Bung Donal (drum) dan bung Meidy(gitar) dirintis sejak 10 November 2003. “Kami gunakan nama Super Mario Bross, soalnya Mario itu lucu, nggemesin, gokil dan juga jadi icon besar di masanya. Jadi, kita pengen niru kayak gitulah. Jadi band yang nggemesin juga nantinya jadi icon. hehe” tandas Tuan Arief sang vokalis.
Karena superhero tambun Mario Bross tenar pada era 80-an, maka lagu-lagu andalan mereka kental dengan nuansa jadul era-80 dengan sentuhan shintytizer yang bisa ngebikin goyang disko! Tema tentang cinta menjadi pilihan Super Mario Bross, namun cintanya bukan sekedar cinta biasa. Mereka nyebutnya dengan “cinta gagah-gagahan !” waduh, apaan nih?
“Lagu-lagu Super Mario Bross ini nyeritain cinta yang nggak lemah. misalnya kalo kalian putus ama pacar, ada maslaah pacar, jangan mudah putus asa gitu de. Harus kuat dan gagah!” jelas Tuan Arief yang juga owner barbershop di daerah Condong Catur.
Kalo penasaran simak aja lagu-lagu yang ada di album pertama mereka yang dirilis pada 2007 lalu. lagu cinta elektrik ,yang menjadi lagu jagoan Super Mario Bross nyeritain tentang cara komunikasi cinta dari tahun ke tahun. Misalnya, kalo jaman ortu kita dulu kalo mau kenalan harus lewat surat atau merpati pos, kalo sekrang udah pake Handphone ama jejaring sosial macam Facebook,dll.
Setelah rilisan album perdananya pada 2007 lalu, dalam waktu dekat ini Super Mario Bross berniat ngebuat Extended Play atau mini album yang rencananya bakal dirilis pada akhr tahun ini, dengan warna baru. Warna baru ? “dengan bertambahnya umur Super Mario Bross dari tahun ke tahun sejak 2003 lalu, juga mepengaruhi pada warna musik kami. Kalo dulu murni 80-an banget, pas ngerilis EP besok kita bakal bertransformasi jadi rock!!!” tandas tuan Arief dengan semangat.
Mereka menyebut warna musik baru tersebut sebagai genre rock bocor. Yaitu genre rock yang di mix ama pop, mellow dan dance. Wahh.. boleh juga tuh, kalo kalian penasaran kalian, tinggal tunggu akhir tahun ini buat ngedapetin mini album yang berisi 5 lagu itu! Yang tentu aja ngga gratis guys!! (why/fer)
Sweet Child in Time
[Selasa, 10 November 2009]
KALIAN tau film 30 going 13? Ya, film yang nyeritain tentang seorang anak usia 13 tahun tapi kepengen banget jadi wanita berumur 30 tahun. Nah, in-style kali ini temanya kebalikan dari film itu.
Biarpun kamu udah umur belasan tahun, mau 16 tahun kek, 17 tahun, ato 18 tahun, tapi kamu masih pakai baju dengan gaya anak-anak umur sepuluhan tahun.
Baju dan aksesoris yang harus kamu pake adalah baju-baju dengan warna cerah atau dress dengan potongan mini di atas lutut. Selain itu, kamu juga nggak usah malu dan takut buat make stocking yang identik ama anak-anak, yaitu stocking putih.
Coba deh gaya contekan dari In-style jika pengin tampil beda! Kamu pasti kayak ngerasa dejavu saat make dress ini.
Dress vintage motif liberty print ini emang mirip baju-baju kita zaman kecil dulu. Tapi kalo sekarang, kamu bisa pake baju ini ama belt kecil warna coklat biar keliat sedikit manis. Biar penampilan kamu terlihat total, jangan lupa ikat rambut kamu semua ke arah samping dan tambahkan jepit pita ini. untuk sepatunya, pake aja sepatu kasual warna polos.
Anak-anak juga identik dengan baju monyet, tapi buat kamu yang nggak punya baju monyet, kamu bisa ngakalin ama overall warna gelap ini. Dalemannya pake aja kaos motif bunga warna-warni model krah rumbai.
Untuk aksesorisnya, pake kalung bentuk pita oke juga kan. Nggak usah tambahin gelang atau jepit di rambut lagi, soalnya warna yang ditonjolin dari kaos itu uda buat penampilan kamu berwarna dan tentunya bikin orang ngelirik tampilan kamu.
Buat contekan gaya yang terakhir ini, nggak kalah keren. Mini dress motif bunga-bunga kayak gini emang cerah banget kliatannya secerah hati anak-anak yang selalu ceria. Buat maksimalin tampilan kamu, pake tight ato stocking putih dan sepatu warna senada dengan stocking kamu. Gerai rambut kamu dan beri jepit bentuk pita biar lebih oke lagi. Kalo kamu punya tas ransel kecil warna kuning, bisa juga kamu pake bareng ama dress ini.
Tu kan? Nggak susah dan nggak maksa kan buat berpenampilan sedikit childish? So? Tunggu apalagi, happy mix your style yaa!! (sar)
Biarpun kamu udah umur belasan tahun, mau 16 tahun kek, 17 tahun, ato 18 tahun, tapi kamu masih pakai baju dengan gaya anak-anak umur sepuluhan tahun.
Baju dan aksesoris yang harus kamu pake adalah baju-baju dengan warna cerah atau dress dengan potongan mini di atas lutut. Selain itu, kamu juga nggak usah malu dan takut buat make stocking yang identik ama anak-anak, yaitu stocking putih.
Coba deh gaya contekan dari In-style jika pengin tampil beda! Kamu pasti kayak ngerasa dejavu saat make dress ini.
Dress vintage motif liberty print ini emang mirip baju-baju kita zaman kecil dulu. Tapi kalo sekarang, kamu bisa pake baju ini ama belt kecil warna coklat biar keliat sedikit manis. Biar penampilan kamu terlihat total, jangan lupa ikat rambut kamu semua ke arah samping dan tambahkan jepit pita ini. untuk sepatunya, pake aja sepatu kasual warna polos.
Anak-anak juga identik dengan baju monyet, tapi buat kamu yang nggak punya baju monyet, kamu bisa ngakalin ama overall warna gelap ini. Dalemannya pake aja kaos motif bunga warna-warni model krah rumbai.
Untuk aksesorisnya, pake kalung bentuk pita oke juga kan. Nggak usah tambahin gelang atau jepit di rambut lagi, soalnya warna yang ditonjolin dari kaos itu uda buat penampilan kamu berwarna dan tentunya bikin orang ngelirik tampilan kamu.
Buat contekan gaya yang terakhir ini, nggak kalah keren. Mini dress motif bunga-bunga kayak gini emang cerah banget kliatannya secerah hati anak-anak yang selalu ceria. Buat maksimalin tampilan kamu, pake tight ato stocking putih dan sepatu warna senada dengan stocking kamu. Gerai rambut kamu dan beri jepit bentuk pita biar lebih oke lagi. Kalo kamu punya tas ransel kecil warna kuning, bisa juga kamu pake bareng ama dress ini.
Tu kan? Nggak susah dan nggak maksa kan buat berpenampilan sedikit childish? So? Tunggu apalagi, happy mix your style yaa!! (sar)
Sampaikan Pesan Lewat Teater
[Selasa, 10 November 2009]
SETELAH sukses dengan Duniaku Duniamu, Padmanaba Little Star, dan Padzveture, teman-teman SMAN 3 ato Padmanaba pun ngerampungin rangkaian kegiatan “Children Week” –nya dengan nyuguhin pentas Teater Jubah Macan di Gedung Societed Militer Jumat dan Sabtu (6-7/11) lalu.
Melalui Teater Jubah Macan, teman-teman Padmanaba nampilin pementasan yang judulnya, Melawan Raksasa. Ceritanya soal orang-orang kecil tapi cerdas yang berjuang melawan raksasa besar tapi bodoh. Cerita ini sengaja dipilih mengingat pementasan teater ini termasuk kegiatan “Children Week” yang pasarannya anak-anak.
“Karena teater ini masuk dalam rangkaian Children Week, jadi ya kita nampilin pementasan yang ringan tapi pesannya nyampek ke anak-anak,” jelas Gilang Jati Pamungkas yang jadi Ketua Panitia.
Meskipun, pasaran utamanya anak-anak, tapi yang datang buat nonton pentas teater ini beragam. Dari anak-anak sampek orang dewasa. Hasilnya, dua hari pertunjukan tiketnya kejual habis deh! “Waktu hari pertama, tiketnya sold out. Terus yang hari Sabtunya, kita coba jual tiket lebih. Eh, habis juga!” kata Gilang yang sekarang duduk di kelas XI IPA 1.
Buat Gilang, kesuskesannya ini nggak lepas dari kekompakan temen-temennya yang udah tiga minggu berturut-turut bikin kegiatan.
Digeber, Padmanaba Cup
Berakhirnya penampilan Teater Jubah Macan merupakan akhir dari kerja tim Children Week dan awal dari aktivitas tim Padmanaba Cup. Esensinya masih sama yaitu memeriahkan ultah ke 67 sekolah mereka, SMAN 3.
Cabang olahraga yang dilombakan pertama adalah kejuaraan beladiri Perisai Diri. Kejuaraan yang berlangsung sejak 8 ampe 10 November di AA YKPN Jogja ini diikuti 197 siswa dari 20 sekolah se DIY. Dan beberapa sekolah yang masuk babak final di antaranya SD Jigudan, SD Brosot, SMP 2 Srandakan, SMP 2 Kalasan, SMA Kolese De Britto, SMA 2 Bantul, SMA 1 Sanden dan masih banyak lagi, termasuk atlet tuan rumah SMAN 3 Jogja.
Kejuaraannya sendiri berlangsung cukup lama, dari pukul delapan pagi ampe pukul sembilan malam. “Kemarin ada juga lho peserta yang dibela-belain nginep di tempat pertandingan, soalnya mereka datang dari jauh, dan akhirnya panitia ikut nemenin mereka nginep di sini. Eh malah jadi akrab ama peserta-peserta dan pelatinya..hehe,” ujar Bowo selaku Ketua Padmanaba Cup.
Hingga tulisan ini diturunkan final Padmanaba Cup cabang Perisai Diri masih terus berlangsung. Siapa pemenangnya? Tunggu ya, segera kita kabarkan deh. (gun/sar)
Melalui Teater Jubah Macan, teman-teman Padmanaba nampilin pementasan yang judulnya, Melawan Raksasa. Ceritanya soal orang-orang kecil tapi cerdas yang berjuang melawan raksasa besar tapi bodoh. Cerita ini sengaja dipilih mengingat pementasan teater ini termasuk kegiatan “Children Week” yang pasarannya anak-anak.
“Karena teater ini masuk dalam rangkaian Children Week, jadi ya kita nampilin pementasan yang ringan tapi pesannya nyampek ke anak-anak,” jelas Gilang Jati Pamungkas yang jadi Ketua Panitia.
Meskipun, pasaran utamanya anak-anak, tapi yang datang buat nonton pentas teater ini beragam. Dari anak-anak sampek orang dewasa. Hasilnya, dua hari pertunjukan tiketnya kejual habis deh! “Waktu hari pertama, tiketnya sold out. Terus yang hari Sabtunya, kita coba jual tiket lebih. Eh, habis juga!” kata Gilang yang sekarang duduk di kelas XI IPA 1.
Buat Gilang, kesuskesannya ini nggak lepas dari kekompakan temen-temennya yang udah tiga minggu berturut-turut bikin kegiatan.
Digeber, Padmanaba Cup
Berakhirnya penampilan Teater Jubah Macan merupakan akhir dari kerja tim Children Week dan awal dari aktivitas tim Padmanaba Cup. Esensinya masih sama yaitu memeriahkan ultah ke 67 sekolah mereka, SMAN 3.
Cabang olahraga yang dilombakan pertama adalah kejuaraan beladiri Perisai Diri. Kejuaraan yang berlangsung sejak 8 ampe 10 November di AA YKPN Jogja ini diikuti 197 siswa dari 20 sekolah se DIY. Dan beberapa sekolah yang masuk babak final di antaranya SD Jigudan, SD Brosot, SMP 2 Srandakan, SMP 2 Kalasan, SMA Kolese De Britto, SMA 2 Bantul, SMA 1 Sanden dan masih banyak lagi, termasuk atlet tuan rumah SMAN 3 Jogja.
Kejuaraannya sendiri berlangsung cukup lama, dari pukul delapan pagi ampe pukul sembilan malam. “Kemarin ada juga lho peserta yang dibela-belain nginep di tempat pertandingan, soalnya mereka datang dari jauh, dan akhirnya panitia ikut nemenin mereka nginep di sini. Eh malah jadi akrab ama peserta-peserta dan pelatinya..hehe,” ujar Bowo selaku Ketua Padmanaba Cup.
Hingga tulisan ini diturunkan final Padmanaba Cup cabang Perisai Diri masih terus berlangsung. Siapa pemenangnya? Tunggu ya, segera kita kabarkan deh. (gun/sar)
Sinode Jadi Agen Perubahan
[Selasa, 10 November 2009]
Sinode Jadi Agen Perubahan
Siapkan Pasar Malam
JANGAN pernah takut pada takut!! Lawan rasa takutmu dengan hal yang kamu takuti, dengan mencoba hal yang kamu takuti. Itulah gambaran ide yang diangkat temen-temen Sinematografi SMA Kollese De Brito (SINODE) dalam gelar pemutaran film pendek Jangan Takut!! Pada Takut!, di Taman Budaya Jogja, Rabu (4/11) lalu.
“Kami buat agar kita bisa ngalahin rasa takut, terutama anak-anak muda yang cenderung ngikutin arus, jarang ada yang mau jadi beda, padahal beda itu indah,“ ujar Rafael Wregas sang Ketua Panitia.
”Selain itu, kita juga pengin generasi muda nggak gampang nyerah ama keadaan, jadi sebagai anak muda kita harus bisa jadi agen perubahan, yang nggak gampang nyerah,” tambah Rafael yang kini tengah duduk di kelas 12 IPA 1.
Alasan mereka ngangkat tema melawan ketakutan lewat film tak lain untuk menyampekan pesan moral seperti halnya pesan lewat lagu ato media lainnya.
Acara malam itu emang masih ada kaitannya ama Hallowen yang dirayakan tiap 31 Oktober. Maka malam itu disuguhkan lima film karya anak Sinode dengan durasi masing-masing 10-15 menit. Ke lima film itu masing-masing Ephony (Aku), Sandal Jepit sinema dengan film Beat Your Frighteness!, Gurita Menggeliat dengan film Wajah Revolusi, Menuju Positif dengan film Chilicious, dan Tripod Sinema dengan film Nasib.
Proses produksi film ini hanya sekitar 3 bulan dan diproduksi tahun 2009. Kata mereka acara itu merupakan ekskul Sinode yang kedua. Sedangkan Sinode udah jalan selama tiga tahun. Talentnya mayoritas anak-anak JB, meski ada juga sedikit bantuan dari anak-anak SMA Stella Duce 1 Jogja.
‘’Aku ngambil tema Wajah Revolusi. Aktor utamanya bernama Sang Revolusi dengan kostum topengnya, dia punya misi menjadi seorang yang bisa membawa perubahan dengan perbedaan yang dia miliki. Jadi intinya, Sang Revolusi ingin agar orang-orang di sekitarnya bisa ngikutin dia dan ngalahin rasa takut untuk berbeda,’’ jelas Benjamin Bima, sutradara film Wajah Revolusi dari kelompok Gurita Menggeliat.
Pasar Malam De Britto
Ternyata program temen-temen SMA Kolese De Britto (JeBe) masih berlanjut. Sabtu (14/11) depan temen-temen JeBe bikin pensi yang beda dari yang lain. Yaitu bakal nampilin Pasar Malem SMA Kolese De Britto yang akan dipusatin di Lapangan Sepak Bola SMA Kolese De Britto.
”Emang hampir sama kayak pensi-pensi lain, tapi kita mau ngemas pensi ini lebih kreatif, menarik, dan inovatif. Biar nggak monoton aja, masa tiap pensi cuma gitu-gitu aja,” terang George Budi Setiawan Guling Putra, koordinator Pasar Malem.
Namanya juga Pasar Malem, pastinya ya ada banyak permainan-permainan yang bakal bikin acaranya tambah seru. Ada tujuh permainan yang bakal disiapin ama panitia, dan yang lebih seru ada permainan bianglala yang jadi ikonnya Pasar Malem. “Kalau dari JeBe, kita nyediain permainan-permainan yang kayak di gamezone-gamezone gitu tapi dikemas lebih sederhana dan ada juga stan ramal tarot lho!” jelas Gregorius Ragil Wibawanto, koordinator Presedium.
Selain permainan-permainan, pastinya juga ada panggung hiburannya juga dong! Panggung Pasar Malem bakal diramein ama band-band SMA dan umum di Jogja, ekskul musik Jebe, teater Jebe, pemutaran film. Buat yang jadi bintang tamunya, ada The Monophones, Risky Summerbee N The Honeythief, dan Mocca. “ (per/gun)
Sinode Jadi Agen Perubahan
Siapkan Pasar Malam
JANGAN pernah takut pada takut!! Lawan rasa takutmu dengan hal yang kamu takuti, dengan mencoba hal yang kamu takuti. Itulah gambaran ide yang diangkat temen-temen Sinematografi SMA Kollese De Brito (SINODE) dalam gelar pemutaran film pendek Jangan Takut!! Pada Takut!, di Taman Budaya Jogja, Rabu (4/11) lalu.
“Kami buat agar kita bisa ngalahin rasa takut, terutama anak-anak muda yang cenderung ngikutin arus, jarang ada yang mau jadi beda, padahal beda itu indah,“ ujar Rafael Wregas sang Ketua Panitia.
”Selain itu, kita juga pengin generasi muda nggak gampang nyerah ama keadaan, jadi sebagai anak muda kita harus bisa jadi agen perubahan, yang nggak gampang nyerah,” tambah Rafael yang kini tengah duduk di kelas 12 IPA 1.
Alasan mereka ngangkat tema melawan ketakutan lewat film tak lain untuk menyampekan pesan moral seperti halnya pesan lewat lagu ato media lainnya.
Acara malam itu emang masih ada kaitannya ama Hallowen yang dirayakan tiap 31 Oktober. Maka malam itu disuguhkan lima film karya anak Sinode dengan durasi masing-masing 10-15 menit. Ke lima film itu masing-masing Ephony (Aku), Sandal Jepit sinema dengan film Beat Your Frighteness!, Gurita Menggeliat dengan film Wajah Revolusi, Menuju Positif dengan film Chilicious, dan Tripod Sinema dengan film Nasib.
Proses produksi film ini hanya sekitar 3 bulan dan diproduksi tahun 2009. Kata mereka acara itu merupakan ekskul Sinode yang kedua. Sedangkan Sinode udah jalan selama tiga tahun. Talentnya mayoritas anak-anak JB, meski ada juga sedikit bantuan dari anak-anak SMA Stella Duce 1 Jogja.
‘’Aku ngambil tema Wajah Revolusi. Aktor utamanya bernama Sang Revolusi dengan kostum topengnya, dia punya misi menjadi seorang yang bisa membawa perubahan dengan perbedaan yang dia miliki. Jadi intinya, Sang Revolusi ingin agar orang-orang di sekitarnya bisa ngikutin dia dan ngalahin rasa takut untuk berbeda,’’ jelas Benjamin Bima, sutradara film Wajah Revolusi dari kelompok Gurita Menggeliat.
Pasar Malam De Britto
Ternyata program temen-temen SMA Kolese De Britto (JeBe) masih berlanjut. Sabtu (14/11) depan temen-temen JeBe bikin pensi yang beda dari yang lain. Yaitu bakal nampilin Pasar Malem SMA Kolese De Britto yang akan dipusatin di Lapangan Sepak Bola SMA Kolese De Britto.
”Emang hampir sama kayak pensi-pensi lain, tapi kita mau ngemas pensi ini lebih kreatif, menarik, dan inovatif. Biar nggak monoton aja, masa tiap pensi cuma gitu-gitu aja,” terang George Budi Setiawan Guling Putra, koordinator Pasar Malem.
Namanya juga Pasar Malem, pastinya ya ada banyak permainan-permainan yang bakal bikin acaranya tambah seru. Ada tujuh permainan yang bakal disiapin ama panitia, dan yang lebih seru ada permainan bianglala yang jadi ikonnya Pasar Malem. “Kalau dari JeBe, kita nyediain permainan-permainan yang kayak di gamezone-gamezone gitu tapi dikemas lebih sederhana dan ada juga stan ramal tarot lho!” jelas Gregorius Ragil Wibawanto, koordinator Presedium.
Selain permainan-permainan, pastinya juga ada panggung hiburannya juga dong! Panggung Pasar Malem bakal diramein ama band-band SMA dan umum di Jogja, ekskul musik Jebe, teater Jebe, pemutaran film. Buat yang jadi bintang tamunya, ada The Monophones, Risky Summerbee N The Honeythief, dan Mocca. “ (per/gun)
Berani Ciptakan Musik Sendiri
[Selasa, 10 November 2009]
Berani Ciptakan Musik Sendiri
BUAT apa terus berkesenian jika nggak pernah dipraktekin? Makannya, temen-temen kelas XII SMA Pangudi Luhur Jogja pada nyiptain musik sendiri buat jadi nilai mata pelajaran kesenian. Bukan cuma lagu aja yang bikin sendiri, konsep acara dan semua yang berhubungan sama pementasannya ditangani temen-temen kelas XII sesuai kelasnnya. Pementasan Musik ini diadain mulai Selasa sampek Sabtu (3-7/11) lalu.
”Acara ini emang buat temen-temen kelas XII nampilin kreasi mereka dalam kesenian, terutama musik. Makannya, buat lagunya, konsep acara, tema, semuanya dibuat sendiri per kelas,” terang Nadia Deva Paramitha, Ketua OSIS SMA Pangudi Luhur. (gun)
Berani Ciptakan Musik Sendiri
BUAT apa terus berkesenian jika nggak pernah dipraktekin? Makannya, temen-temen kelas XII SMA Pangudi Luhur Jogja pada nyiptain musik sendiri buat jadi nilai mata pelajaran kesenian. Bukan cuma lagu aja yang bikin sendiri, konsep acara dan semua yang berhubungan sama pementasannya ditangani temen-temen kelas XII sesuai kelasnnya. Pementasan Musik ini diadain mulai Selasa sampek Sabtu (3-7/11) lalu.
”Acara ini emang buat temen-temen kelas XII nampilin kreasi mereka dalam kesenian, terutama musik. Makannya, buat lagunya, konsep acara, tema, semuanya dibuat sendiri per kelas,” terang Nadia Deva Paramitha, Ketua OSIS SMA Pangudi Luhur. (gun)
Terbentuk, Kepengurusan Rohis SMAN 7
[Selasa, 10 November 2009]
Terbentuk, Kepengurusan Rohis SMAN 7
KEPENGURUSAN Rohis Adz Dzikri SMAN 7 Jogja akhir Oktober lalu dilantik. Wajah-wajah baru mewarnai wajah Rohis Adz Dzikri SMAN 7,
Untuk posisi Rois A’am dipegang ama Ambar Setyawan (XI IPA 3), Halimah Az Zahra (XI IPA 3) di posisi Roisyah, Faizalhaq Adla Narendra sebagai Rois, Nurhanifa Rizky Rahmawati (XI IPA 1) jadi Sekjen, Natya Ayu Pramudita(X1) njabat Wakil Sekjen, Rachmawati Intan Safitri(XI IPA 1) jadi Bendahara Umum, Sarah Lintang Sariwening (X1) megang posisi Wakil Bendahara Umum dan masih ada 10 Divisi Rohis lain. (sha)
Terbentuk, Kepengurusan Rohis SMAN 7
KEPENGURUSAN Rohis Adz Dzikri SMAN 7 Jogja akhir Oktober lalu dilantik. Wajah-wajah baru mewarnai wajah Rohis Adz Dzikri SMAN 7,
Untuk posisi Rois A’am dipegang ama Ambar Setyawan (XI IPA 3), Halimah Az Zahra (XI IPA 3) di posisi Roisyah, Faizalhaq Adla Narendra sebagai Rois, Nurhanifa Rizky Rahmawati (XI IPA 1) jadi Sekjen, Natya Ayu Pramudita(X1) njabat Wakil Sekjen, Rachmawati Intan Safitri(XI IPA 1) jadi Bendahara Umum, Sarah Lintang Sariwening (X1) megang posisi Wakil Bendahara Umum dan masih ada 10 Divisi Rohis lain. (sha)
Pacaran di Rumah Temen (share)
[Senin, 9 November 2009]
Kenapa di situ Harus Ada Kursi Kayu?
SAAT SMA kelas dua di SMA 26 Tebet Jakarta, aku pernah pacaran ama adek kelas. Dia tipikal orang yang sweet dan nggak neko-neko gitu. Pokoknya cewek idaman pas SMA gitu deh. Aku tergolong cowok lucky karena bisa pacaran ama dia. Tapi masalahnya, cuma satu. Orang tuanya nggak ngijznin dia pacaran, soalnya masih kelas satu SMA. Backstreet deh jadinya.
Dia juga nggak mau pacaran yang macem-macem. Straight lah orangnya. Ada bagusnya ya, soalnya aku berhasil macarin cewek baik-baik. Tapi yang bikin senewen, gimana caranya bikin nih bocah nggak bosen pacaran ama aku tanpa ngelakuin hal yang neko-neko dan nggak ketauan ama orang tuanya??
Dank! Khan nggak mungkin juga kalo dia aku ajakin ke rumahku. Masa cewek main ke rumah cowoknya? Apa kata dunia? Meheheh..
Setelah bertapa di gunung Kilimanjaro selama delapan hari tujuh malam (well lebay ya) aku nemu ide bagus. Pacaran di rumah temen! Kebetulan ada sahabatku yang nawarin. “Man, gimana kalo loe pacaran di rumah gua aja biar nggak jenuh?” For your info, rumah sahabatku ini biasa jadi tempat nongkrong temen-temen se gank. Orang tua sahabatku ini seneng banget kalo ada temen-temen anaknya yang main ke rumahnya, dengan alasan biar anaknya nggak keluar-keluar ke tempat yang nggak-nggak. Bahkan orang tuanya juga selalu nyediain cemilan dan makanan gitu buat dukung suasana per-basecamp-an. Sippp abis pokoknya, man. Hahaha..
Back to the red line. Setelah cewekku setuju, aku langsung ngasih tau sahabatku kalo aku jadi malem mingguan di rumahnya. Trus aku nyusun strategi buat bisa berduaan ama cewekku. Sahabatku ngasih ide soal penataan sofa. Jadi ceritanya, sofa di ruang tamu sahabatku itu letaknya: sofa panjang buat berdua, trus ada dua sofa perseorangan di kanan kiri sofa panjang yang duduknya berhadapan dan dipisahkan meja.
Sebelumnya, cewekku udah pernah aku ajakin ke rumah sahabatku itu. Eh pas aku mau duduk di sofa panjang, dia nyelonong duduk di sofa panjang duluan dan ngajakin temen ceweknya (yang aslinya temenku juga) buat duduk di sana. Akhirnya aku bekorban duduk di sofa pendek sendirian deh. Nyehhh.. tapi okelah mungkin dia masih malu soalnya waktu itu kita baru jadian. Hehehe..
Tapi kejadian itu nggak mungkin terulang, karena aku udah nyusun strategi ampuh buat bisa berduaan. Strateginya: sesampainya di rumah sahabatku, aku langsung duduk di sofa panjang. Dua temenku yang lain duduk di dua sofa pendek. Yang lain sok sibuk biar ada alasan buat nggak duduk di sofa panjang sebelahku. Otomatis, cewekku bakal duduk di sofa panjang di sebelahku dan kita bisa berduaan. Cihuy!
Akhirnya, malem minggu yang dinantikan tiba. Aku jemput cewekku, dan langsung nuju ke rumah sahabatku itu. Berharap strategi bakal berjalan mulus. Pas dipersilahkan masuk sama sahabatku, aku langsung ambil duduk di sofa panjang. Temen-temenku yang lain (yang tau soal strategi) ada yang berdiri dan ada yang duduk di dua sofa pendek. Pura-pura sibuk sama urusan mereka sendiri-sendiri. Ada yang telpon-telponan, ada yang pada bercanda, ada yang ambil minum. Nah dua sofa pendek udah ada orangnya, tinggal sofa panjang ini yang tersisa. I GOT YOU BABY! Batinku sambil nyengir kemenangan. Selang beberapa detik kemudian, cewekku yang sebelumnya masih berdiri langsung ambil kursi kayu yang biasanya nggak pernah dipakai. Aku nggak pernah terpikir dia bakal ambil kursi kayu itu lho! Bahhh.. gagal maning, gagal maning.. Hahahaha.. Yaweslah mungkin memang belum waktunya. Mehehe..
In my opinion, pacaran di rumah temen itu cukup efektif buat ngilangin kejenuhan dalam berpacaran. Apalagi kalo rumah temen itu nyaman. Pasti bakal seru banget deh! Eits, tapi ada nggak enaknya juga lho. Kita bakalan kehilangan privasi soalnya kesempatan buat berduaan sangat kecil sekali, loveyheads! (arm)
Lembu – Vokalis Club Eighties
Kenapa di situ Harus Ada Kursi Kayu?
SAAT SMA kelas dua di SMA 26 Tebet Jakarta, aku pernah pacaran ama adek kelas. Dia tipikal orang yang sweet dan nggak neko-neko gitu. Pokoknya cewek idaman pas SMA gitu deh. Aku tergolong cowok lucky karena bisa pacaran ama dia. Tapi masalahnya, cuma satu. Orang tuanya nggak ngijznin dia pacaran, soalnya masih kelas satu SMA. Backstreet deh jadinya.
Dia juga nggak mau pacaran yang macem-macem. Straight lah orangnya. Ada bagusnya ya, soalnya aku berhasil macarin cewek baik-baik. Tapi yang bikin senewen, gimana caranya bikin nih bocah nggak bosen pacaran ama aku tanpa ngelakuin hal yang neko-neko dan nggak ketauan ama orang tuanya??
Dank! Khan nggak mungkin juga kalo dia aku ajakin ke rumahku. Masa cewek main ke rumah cowoknya? Apa kata dunia? Meheheh..
Setelah bertapa di gunung Kilimanjaro selama delapan hari tujuh malam (well lebay ya) aku nemu ide bagus. Pacaran di rumah temen! Kebetulan ada sahabatku yang nawarin. “Man, gimana kalo loe pacaran di rumah gua aja biar nggak jenuh?” For your info, rumah sahabatku ini biasa jadi tempat nongkrong temen-temen se gank. Orang tua sahabatku ini seneng banget kalo ada temen-temen anaknya yang main ke rumahnya, dengan alasan biar anaknya nggak keluar-keluar ke tempat yang nggak-nggak. Bahkan orang tuanya juga selalu nyediain cemilan dan makanan gitu buat dukung suasana per-basecamp-an. Sippp abis pokoknya, man. Hahaha..
Back to the red line. Setelah cewekku setuju, aku langsung ngasih tau sahabatku kalo aku jadi malem mingguan di rumahnya. Trus aku nyusun strategi buat bisa berduaan ama cewekku. Sahabatku ngasih ide soal penataan sofa. Jadi ceritanya, sofa di ruang tamu sahabatku itu letaknya: sofa panjang buat berdua, trus ada dua sofa perseorangan di kanan kiri sofa panjang yang duduknya berhadapan dan dipisahkan meja.
Sebelumnya, cewekku udah pernah aku ajakin ke rumah sahabatku itu. Eh pas aku mau duduk di sofa panjang, dia nyelonong duduk di sofa panjang duluan dan ngajakin temen ceweknya (yang aslinya temenku juga) buat duduk di sana. Akhirnya aku bekorban duduk di sofa pendek sendirian deh. Nyehhh.. tapi okelah mungkin dia masih malu soalnya waktu itu kita baru jadian. Hehehe..
Tapi kejadian itu nggak mungkin terulang, karena aku udah nyusun strategi ampuh buat bisa berduaan. Strateginya: sesampainya di rumah sahabatku, aku langsung duduk di sofa panjang. Dua temenku yang lain duduk di dua sofa pendek. Yang lain sok sibuk biar ada alasan buat nggak duduk di sofa panjang sebelahku. Otomatis, cewekku bakal duduk di sofa panjang di sebelahku dan kita bisa berduaan. Cihuy!
Akhirnya, malem minggu yang dinantikan tiba. Aku jemput cewekku, dan langsung nuju ke rumah sahabatku itu. Berharap strategi bakal berjalan mulus. Pas dipersilahkan masuk sama sahabatku, aku langsung ambil duduk di sofa panjang. Temen-temenku yang lain (yang tau soal strategi) ada yang berdiri dan ada yang duduk di dua sofa pendek. Pura-pura sibuk sama urusan mereka sendiri-sendiri. Ada yang telpon-telponan, ada yang pada bercanda, ada yang ambil minum. Nah dua sofa pendek udah ada orangnya, tinggal sofa panjang ini yang tersisa. I GOT YOU BABY! Batinku sambil nyengir kemenangan. Selang beberapa detik kemudian, cewekku yang sebelumnya masih berdiri langsung ambil kursi kayu yang biasanya nggak pernah dipakai. Aku nggak pernah terpikir dia bakal ambil kursi kayu itu lho! Bahhh.. gagal maning, gagal maning.. Hahahaha.. Yaweslah mungkin memang belum waktunya. Mehehe..
In my opinion, pacaran di rumah temen itu cukup efektif buat ngilangin kejenuhan dalam berpacaran. Apalagi kalo rumah temen itu nyaman. Pasti bakal seru banget deh! Eits, tapi ada nggak enaknya juga lho. Kita bakalan kehilangan privasi soalnya kesempatan buat berduaan sangat kecil sekali, loveyheads! (arm)
Lembu – Vokalis Club Eighties
Pacaran di Rumah Temen
[Senin, 9 November 2009]
PACARAN di rumah temen, mungkinkah…? Kenapa tidak? Tapi semua itu pasti ada alesannya donk? Bisa jadi karena hubungan mereka nggak dibolehin ama ortu, ato juga bisa karena diajakin ama temen. Atau sebab lainnya.
Tapi sebelum ngomongin hal itu, pastinya kita harus tau dulu pandangan responIn. Apa mereka udah pernah punya pacar ato belum? Eh…ternyata dari 300 an responIn, 75,8 persen di antaranya bilang udah pernah punya pacar.
Nah kalo kalian pas pacaran, sering ketemuan ato jalan kemana aja sih? Pergi ke mall, pantai, ato ke tempat-tempat yang asyik? Nah, pernah nggak kalian pacaran di rumah temen? Ternyata yang bilang pernah cuman 40,6 persen. Salah satunya adalah teman kita Clara Petra Prathita dari SMA Stella Duce 1 Jogja. “Kebetulan cowokku temennya temenku. Jadi ya sekalian maen aja. Lagian aku pacaran di rumah temen yang rumahnya sebelahan ama rumahku. Aku sebenernya juga backstreet sih, cus takut gak boleh ama ortu. Tapi aku belum tanya sih ama ortuku, aku boleh pacaran apa nggak,” ungkap siswi kelas XI IPS 3 yang seneng belajar biola ini.
Pasti kalian semua pada punya alesan donk, kenapa pacarannya nyampe ke rumah temen kayak gitu. Temen kita Ellies Ruliyanti Dwi Purna yang skulnya di SMA Muhammadiyah 5 Jogja beralasan, dia pacaran di rumah temen karena pengen ada variasi. “Aku udah pacaran 5 kali dan sekarang ini lagi jalan ama cowokku yang baru. He..he..he.. Aku sih lumayan sering pacaran di rumah temen, tapi cuma maen-maen aja koq, ya kayak pacaran bareng gitu. Bosen juga khan kalo pacaran di luar melulu. Bikin variasi aja, biar gak bete pacarannya,” jelas siswi kelas XI IPS.
Beda dengan Gabriella Lestari Galla dari SMA Stella Duce 1 Jogja yang selama ini pacarannya backstreet. Soalnya masih nggak dibolehin pacaran ama orangtuanya. “Aku nggak dibolehin pacaran ama ortuku, karena dibilangnya aku masih anak kecil gitu lah. Maklum anak terakhir jadi selalu dianggep masih kecil mulu. Nah karena itu, aku pacaran di rumah temen, biar nggak ketauan. He..he..he.. Pernah, waktu dulu ortuku tau kalo aku pacaran, karena kakakku keceplosan ngomong, tapi aku khan pinter beralasan, jadinya ya cuman dapet ceramah aja,” papar Bella (sapaan Gabriella) yang ternyata udah 7 kali pacaran.
Itu semua ide siapa sih? Dari 300 responIn, ternyata 43,1 persennya bilang kalo pacaran di rumah temen itu ide dari diri sendiri. Emang sih kebanyakan mereka kalo mau pacaran di rumah temen gara-gara pacarnya ternyata sahabat temennya. Ya wajarlah pacarnya mau diajak ke rumah temen, cuz mereka dah pada kenal semua. Walopun belum kenal juga, tapi memang pacar tuh harus bisa akrab ama temen pacarnya sendiri.
Beda lagi Aurelia Maria Octavia. Sahabat kita dari SMA Stella Duce 2 Jogja ini bilangnya kalo pacaran di rumah temen itu ide dari pacarnya. “Pertama, idenya pacaran di rumah temen tuh dari pacarku, katanya biar asyik aja kalo rame-rame gitu. Awalnya gini, aku abis pulang ekskul rame-rame berangkat ke rumah temen. Sekalian ngobrol ama temen en bisa bikin akrab pacar ama temen-temenku juga,” ujar Aurelia kelas XII IPS 1 yang hobinya berimajinasi.
Aurel (sapaan akrab Aurelia) termasuk dari 22,4 persen responIn yang berangkat untuk pacaran di rumah temen dari ide pacarnya sendiri. (eza)
Wah...Bisa Ngirit Biaya
ADA yang pro dan kontra soal numpang pacaran di rumah teman. Setidaknya 59,4 persen responIn ngaku belum pernah nglakuin hal seperti itu. Pendapat Galuh Puspitasari dari SMAN 6, pacaran di rumah temen itu mengganggu banget. ”Ya nggak enak lah ama keluarga si empunya rumah,” ujar Galuh serius.
Emang banyak banget alesan responIn yang nggak mau pacaran di rumah temen. Pertama Malu! He..he...18 persen responIn masih mikir soal harga diri. Sedangkan Rheza Firmansyah dari Moega ngungkapin kalo masih pengen dianggep ama temen-temennya. ”Kalo ada yang pacaran di rumah temen tu pasti besoknya diejek-ejek di depan temen lain,” katanya tertawa-tawa.
Alesan kedua, 35 persen responIn nggak pacaran di rumah temen karena ngerasa udah ada rumah sendiri. why not? Emang bener banget pacaran di rumah sendiri lebih nyaman dan lebih bisa ndeketin pasangan ama orang tua. Ardi Irawan dari Bopkri 1 ngomong, kalo dia pacaran di rumah soalnya biar pacar bisa deket ama keluarga. ”Aku cuma pengen ndeketin dia ama keluarga aja, biar ortu percaya ama dia,” ujarnya pasti.
Selain ndeketin, pacaran di rumah sendiri juga bisa ngirit biaya loh.he..he..
Alesan ketiga, responIn nggak pacaran di rumah soalnya ada alternatif tempat lain. Buat 46,3 persen responIn nyetujuin hal ini. Soalnya, kita tau sendiri kalo banyak banget tempat hang out yang bisa dijadiin spot pacaran yang Ok. Menurut Ina dari SMAN 9, mall bisa jadi tempat pacaran yang ok. ”Selain pacaran juga banyak hal yang bisa dilakuin di sana, misalnya belanja he...he,” ujarnya malu.
Tenyata 29,5 persen responIn ngecap nggak tau malu responIn yang pacaran di rumah temen. Kenapa bisa begitu? hem.. kata Aini Devana dari Muhammadiyah 5, yang pacaran di rumah temen itu pasti mukanya udah tebel banget. Trus gimana nggak tebel kalo PD banget pacaran di rumah temen ampe pegang-pegangan tangan?!” katanya kesal.
Emang sih kadang temen kita lupa tempat kalo dianya lagi pacaran. Yah tapi mau gimana lagi namanya temen masak nggak dibantuin. Pacaran yang nggak modal tenyata jadi pendapat 21,6 persen responIn. Ya so pasti lah nggak punya modal kalo cuma nebeng minum and makan di rumah temen. Menurut sobat kita Mahardika dari SMA 8 kalo udah akhir bulan pasti ada aja temen yang dateng numpang pacaran, ”Agak ngeselin juga sih sebenernya, soalnya pasti minta makan or minum yang aneh-aneh,” katanya pasti.
Yah, dibanding ngerepotin temen or dicap macem-macem ama empunya rumah, mending kayak 24,2 persen responIn yang nggak penah pacaran. Ada 50 persen responIn yang masih males pacaran. Kayak Reinaldi Hari dari Padmanaba yang ngerasa masih males aja diribetin ama orang lain. ”Aku masih nyaman ama temen-temenku, and belum mau repot,” katanya sambil senyum.
Emang nggak bisa disalahin sih nggak punya pacar. Apalagi kalo dilarang keras ama keluarga, kayak yang dilakuin 36,4 persen responIn. Contohnya Verawati Kanesia dari SMA Stella Duce 1. ”Aku masih nurut banget ama peraturan mama and papa, katanya pas kuliah baru boleh,” ujarnya mantab.
Yah..guys... pokoknya, mau pacaran dimana pun yang penting tetep stay safe ya. Jangan lebih dari batas-batas norma yang berlaku. Nggak mau khan nyesel di kemudian hari?! Ok...tetep semangat and salam Indikasi (sha)
Menjalin dan Menjaga Silaturahmi
PACARAN itu sebuah hubungan khusus yang beraspek pada rasa dan juga perhatian yang lebih. Masa pacaran itu masa untuk saling mengenal pribadi dan karakter masing-masing lawan jenisnya, sehingga bisa dijadikan pengalaman. Apalagi di masa sekolah.
Pacaran di usia-usia sekolah pada belakangan ini menjadi hal wajar, karena mungkin dengan pacaran bisa menimbulkan efek positif. Seperti bisa nambah semangat belajar, karena ada seseorang yang peduli dan selalu perhatian, atau juga berbagi susah dan senang selain dengan teman atau sahabat dan lainnya. Banyak sekali hal yang bisa dilakukan saat bersama kekasih, seperti belajar bareng, makan bareng, jalan-jalan berdua, dan juga bersosialisasi dengan orang lain.
Salah satu contoh sosialisasi dengan orang lain adalah pacaran di rumah teman. Pacaran model ini bisa nambah keakraban dengan teman, dimulai dengan komunikasi baik dengan teman yang rumahnya akan ditempati.
Banyak sekali alasan yang bisa melandasi pacaran di rumah teman, misalnya hubungan pacaran yang tidak direstui orang tua atau bahasa gaulnya back street. Jadi, main ke rumah teman bisa dijadikan alasan buat ketemuan sama pacarnya dan sedikit berbohong untuk usaha itu menilik dari kondisi yang ada di realitas sekarang. Namun ada juga orang tua si temen yang rumah di ’sewa’ itu ikut mendukung sagar pacaran di rumahnya, daripada pacaran di luar yang tidak jelas dan menghindari hal negatif di jalan.
Sesekali bolehlah pacaran di rumah teman, di samping menjalin silaturahmi dan komunikasi, tapi juga tidak melupakan sopan santun terhadap orang lain termasuk tetangga-tetangga sebelah.
Selain itu pacaran yang baik adalah pacaran yang masih memperhatikan batas-batas kewajaran dalam menjalin hubungan dan bersama saling mengingatkan sehingga tahu mana yang baik dilakukan dan mana yang harus tidak di lakukan.. Selain itu juga kontrol dari keluarga sendiri dengan sering cerita dengan orang tua, kakak maupun adik agar komunikasi di rumah tidak rusak di tambah dengan bekal agama yang bisa membawa kebaikan baik di dunia dan akhirat nanti. (per)
Drs. Jasiman Guru Bimbingan Konseling SMA Tiga Maret
Rahma Onna Oktaviana S. XI Akuntansi 2, SMKN 1 Depok
Pacaran di rumah temen tu enak, bisa bareng-bareng ama yang lain. Daripada berduaan ntar malah jadi maksiat. Yang punya rumah juga oke-oke aja walaupun jadi obat nyamuk. Tapi itu ku lakuin pake boong ama ortu gara-gara back street. Hehe
Dodi Faisal, X SMAN 4 Jogja
Selama punya pacar, belum pernah yang namanya pacaran di rumah temen. Lebih asik pacaran di luar. Kalo pacaran di rumah temen tu cepet bosen, hiburannya juga kurang. Apalagi pacarku sekarang lebih tua, jadi ya sama-sama seneng aja kalo pacaran di luar.
Dyah Ayu D.R, X Mesin 4, SMK Penerbangan
Seumur-umur aku belum pernah pacaran di rumah temen. Gak sopan ah main koq cuma numpang pacaran, enakan juga pacarannya di rumah sendiri. Bisa main bareng ama adik-adikku, itung-itung biar kenal keluarga juga.
Tapi sebelum ngomongin hal itu, pastinya kita harus tau dulu pandangan responIn. Apa mereka udah pernah punya pacar ato belum? Eh…ternyata dari 300 an responIn, 75,8 persen di antaranya bilang udah pernah punya pacar.
Nah kalo kalian pas pacaran, sering ketemuan ato jalan kemana aja sih? Pergi ke mall, pantai, ato ke tempat-tempat yang asyik? Nah, pernah nggak kalian pacaran di rumah temen? Ternyata yang bilang pernah cuman 40,6 persen. Salah satunya adalah teman kita Clara Petra Prathita dari SMA Stella Duce 1 Jogja. “Kebetulan cowokku temennya temenku. Jadi ya sekalian maen aja. Lagian aku pacaran di rumah temen yang rumahnya sebelahan ama rumahku. Aku sebenernya juga backstreet sih, cus takut gak boleh ama ortu. Tapi aku belum tanya sih ama ortuku, aku boleh pacaran apa nggak,” ungkap siswi kelas XI IPS 3 yang seneng belajar biola ini.
Pasti kalian semua pada punya alesan donk, kenapa pacarannya nyampe ke rumah temen kayak gitu. Temen kita Ellies Ruliyanti Dwi Purna yang skulnya di SMA Muhammadiyah 5 Jogja beralasan, dia pacaran di rumah temen karena pengen ada variasi. “Aku udah pacaran 5 kali dan sekarang ini lagi jalan ama cowokku yang baru. He..he..he.. Aku sih lumayan sering pacaran di rumah temen, tapi cuma maen-maen aja koq, ya kayak pacaran bareng gitu. Bosen juga khan kalo pacaran di luar melulu. Bikin variasi aja, biar gak bete pacarannya,” jelas siswi kelas XI IPS.
Beda dengan Gabriella Lestari Galla dari SMA Stella Duce 1 Jogja yang selama ini pacarannya backstreet. Soalnya masih nggak dibolehin pacaran ama orangtuanya. “Aku nggak dibolehin pacaran ama ortuku, karena dibilangnya aku masih anak kecil gitu lah. Maklum anak terakhir jadi selalu dianggep masih kecil mulu. Nah karena itu, aku pacaran di rumah temen, biar nggak ketauan. He..he..he.. Pernah, waktu dulu ortuku tau kalo aku pacaran, karena kakakku keceplosan ngomong, tapi aku khan pinter beralasan, jadinya ya cuman dapet ceramah aja,” papar Bella (sapaan Gabriella) yang ternyata udah 7 kali pacaran.
Itu semua ide siapa sih? Dari 300 responIn, ternyata 43,1 persennya bilang kalo pacaran di rumah temen itu ide dari diri sendiri. Emang sih kebanyakan mereka kalo mau pacaran di rumah temen gara-gara pacarnya ternyata sahabat temennya. Ya wajarlah pacarnya mau diajak ke rumah temen, cuz mereka dah pada kenal semua. Walopun belum kenal juga, tapi memang pacar tuh harus bisa akrab ama temen pacarnya sendiri.
Beda lagi Aurelia Maria Octavia. Sahabat kita dari SMA Stella Duce 2 Jogja ini bilangnya kalo pacaran di rumah temen itu ide dari pacarnya. “Pertama, idenya pacaran di rumah temen tuh dari pacarku, katanya biar asyik aja kalo rame-rame gitu. Awalnya gini, aku abis pulang ekskul rame-rame berangkat ke rumah temen. Sekalian ngobrol ama temen en bisa bikin akrab pacar ama temen-temenku juga,” ujar Aurelia kelas XII IPS 1 yang hobinya berimajinasi.
Aurel (sapaan akrab Aurelia) termasuk dari 22,4 persen responIn yang berangkat untuk pacaran di rumah temen dari ide pacarnya sendiri. (eza)
-------------------------------------------------------------
Wah...Bisa Ngirit Biaya
ADA yang pro dan kontra soal numpang pacaran di rumah teman. Setidaknya 59,4 persen responIn ngaku belum pernah nglakuin hal seperti itu. Pendapat Galuh Puspitasari dari SMAN 6, pacaran di rumah temen itu mengganggu banget. ”Ya nggak enak lah ama keluarga si empunya rumah,” ujar Galuh serius.
Emang banyak banget alesan responIn yang nggak mau pacaran di rumah temen. Pertama Malu! He..he...18 persen responIn masih mikir soal harga diri. Sedangkan Rheza Firmansyah dari Moega ngungkapin kalo masih pengen dianggep ama temen-temennya. ”Kalo ada yang pacaran di rumah temen tu pasti besoknya diejek-ejek di depan temen lain,” katanya tertawa-tawa.
Alesan kedua, 35 persen responIn nggak pacaran di rumah temen karena ngerasa udah ada rumah sendiri. why not? Emang bener banget pacaran di rumah sendiri lebih nyaman dan lebih bisa ndeketin pasangan ama orang tua. Ardi Irawan dari Bopkri 1 ngomong, kalo dia pacaran di rumah soalnya biar pacar bisa deket ama keluarga. ”Aku cuma pengen ndeketin dia ama keluarga aja, biar ortu percaya ama dia,” ujarnya pasti.
Selain ndeketin, pacaran di rumah sendiri juga bisa ngirit biaya loh.he..he..
Alesan ketiga, responIn nggak pacaran di rumah soalnya ada alternatif tempat lain. Buat 46,3 persen responIn nyetujuin hal ini. Soalnya, kita tau sendiri kalo banyak banget tempat hang out yang bisa dijadiin spot pacaran yang Ok. Menurut Ina dari SMAN 9, mall bisa jadi tempat pacaran yang ok. ”Selain pacaran juga banyak hal yang bisa dilakuin di sana, misalnya belanja he...he,” ujarnya malu.
Tenyata 29,5 persen responIn ngecap nggak tau malu responIn yang pacaran di rumah temen. Kenapa bisa begitu? hem.. kata Aini Devana dari Muhammadiyah 5, yang pacaran di rumah temen itu pasti mukanya udah tebel banget. Trus gimana nggak tebel kalo PD banget pacaran di rumah temen ampe pegang-pegangan tangan?!” katanya kesal.
Emang sih kadang temen kita lupa tempat kalo dianya lagi pacaran. Yah tapi mau gimana lagi namanya temen masak nggak dibantuin. Pacaran yang nggak modal tenyata jadi pendapat 21,6 persen responIn. Ya so pasti lah nggak punya modal kalo cuma nebeng minum and makan di rumah temen. Menurut sobat kita Mahardika dari SMA 8 kalo udah akhir bulan pasti ada aja temen yang dateng numpang pacaran, ”Agak ngeselin juga sih sebenernya, soalnya pasti minta makan or minum yang aneh-aneh,” katanya pasti.
Yah, dibanding ngerepotin temen or dicap macem-macem ama empunya rumah, mending kayak 24,2 persen responIn yang nggak penah pacaran. Ada 50 persen responIn yang masih males pacaran. Kayak Reinaldi Hari dari Padmanaba yang ngerasa masih males aja diribetin ama orang lain. ”Aku masih nyaman ama temen-temenku, and belum mau repot,” katanya sambil senyum.
Emang nggak bisa disalahin sih nggak punya pacar. Apalagi kalo dilarang keras ama keluarga, kayak yang dilakuin 36,4 persen responIn. Contohnya Verawati Kanesia dari SMA Stella Duce 1. ”Aku masih nurut banget ama peraturan mama and papa, katanya pas kuliah baru boleh,” ujarnya mantab.
Yah..guys... pokoknya, mau pacaran dimana pun yang penting tetep stay safe ya. Jangan lebih dari batas-batas norma yang berlaku. Nggak mau khan nyesel di kemudian hari?! Ok...tetep semangat and salam Indikasi (sha)
-------------------------------------------------------------
IN TALK
Menjalin dan Menjaga Silaturahmi
PACARAN itu sebuah hubungan khusus yang beraspek pada rasa dan juga perhatian yang lebih. Masa pacaran itu masa untuk saling mengenal pribadi dan karakter masing-masing lawan jenisnya, sehingga bisa dijadikan pengalaman. Apalagi di masa sekolah.
Pacaran di usia-usia sekolah pada belakangan ini menjadi hal wajar, karena mungkin dengan pacaran bisa menimbulkan efek positif. Seperti bisa nambah semangat belajar, karena ada seseorang yang peduli dan selalu perhatian, atau juga berbagi susah dan senang selain dengan teman atau sahabat dan lainnya. Banyak sekali hal yang bisa dilakukan saat bersama kekasih, seperti belajar bareng, makan bareng, jalan-jalan berdua, dan juga bersosialisasi dengan orang lain.
Salah satu contoh sosialisasi dengan orang lain adalah pacaran di rumah teman. Pacaran model ini bisa nambah keakraban dengan teman, dimulai dengan komunikasi baik dengan teman yang rumahnya akan ditempati.
Banyak sekali alasan yang bisa melandasi pacaran di rumah teman, misalnya hubungan pacaran yang tidak direstui orang tua atau bahasa gaulnya back street. Jadi, main ke rumah teman bisa dijadikan alasan buat ketemuan sama pacarnya dan sedikit berbohong untuk usaha itu menilik dari kondisi yang ada di realitas sekarang. Namun ada juga orang tua si temen yang rumah di ’sewa’ itu ikut mendukung sagar pacaran di rumahnya, daripada pacaran di luar yang tidak jelas dan menghindari hal negatif di jalan.
Sesekali bolehlah pacaran di rumah teman, di samping menjalin silaturahmi dan komunikasi, tapi juga tidak melupakan sopan santun terhadap orang lain termasuk tetangga-tetangga sebelah.
Selain itu pacaran yang baik adalah pacaran yang masih memperhatikan batas-batas kewajaran dalam menjalin hubungan dan bersama saling mengingatkan sehingga tahu mana yang baik dilakukan dan mana yang harus tidak di lakukan.. Selain itu juga kontrol dari keluarga sendiri dengan sering cerita dengan orang tua, kakak maupun adik agar komunikasi di rumah tidak rusak di tambah dengan bekal agama yang bisa membawa kebaikan baik di dunia dan akhirat nanti. (per)
Drs. Jasiman Guru Bimbingan Konseling SMA Tiga Maret
-------------------------------------------------------------
IN VOICE
Rahma Onna Oktaviana S. XI Akuntansi 2, SMKN 1 Depok
Pacaran di rumah temen tu enak, bisa bareng-bareng ama yang lain. Daripada berduaan ntar malah jadi maksiat. Yang punya rumah juga oke-oke aja walaupun jadi obat nyamuk. Tapi itu ku lakuin pake boong ama ortu gara-gara back street. Hehe
Dodi Faisal, X SMAN 4 Jogja
Selama punya pacar, belum pernah yang namanya pacaran di rumah temen. Lebih asik pacaran di luar. Kalo pacaran di rumah temen tu cepet bosen, hiburannya juga kurang. Apalagi pacarku sekarang lebih tua, jadi ya sama-sama seneng aja kalo pacaran di luar.
Dyah Ayu D.R, X Mesin 4, SMK Penerbangan
Seumur-umur aku belum pernah pacaran di rumah temen. Gak sopan ah main koq cuma numpang pacaran, enakan juga pacarannya di rumah sendiri. Bisa main bareng ama adik-adikku, itung-itung biar kenal keluarga juga.
In Tips 9 November 2009
Semangat Hidup dalam Bahasa Kematian
[Selasa, 3 November 2009]
JENNY adalah gambaran seorang cewek cantik nan seksi yang selalu ngebikin kita nelen ludah sendiri. Oh ternyata Jenny bukan itu. Karena Jenny adalah sosok perempuan cilik yang lagi asyik maenin bonekanya yang juga punya impian. Ya, Jenny itu sama kayak bocah-bocah cilik lainnya.
Namun kita jangan ketipu ama tampang polos perempuan cilik ini, sebab Jenny dikelilingi empat pria macho yang mengklaim dirinya adalah orang tua asuh.
Empat laki-laki yang ngaku sebagai orang tua asuh Jenny itu adalah Farid Stevy Asta (vokal), Roby Setiawan (gitar), Arjuna Bangsawan (Bass), dan Anis Setiaji (drums) serta seorang lagi yang ngaku paman (baca additional player) Jenny, yakni Moved (additional gitar).
Nah cewek seksi ini juga punya lagu-lagu ciamik dari album terbarunya, manifesto yang dirilis Maret 2009 lalu.. lagu-lagu yang ada di album ini nyeritain tentang gimana keseharian Jenny. Misalnya aja kayak lagu Menangisi akhir pekan. Lagu ini nyoba nyeritain tujuh hari dalam seminggu! lho kok bisa? “Maksudnya gini, Senin ampe Jum’at personel Jenny kerja, dalam artian bukan buat ngeband. Nah, sabtu-minggu kan biasanya dijadiin buat hari-hari libur, buat Jenny, akhir pekan malah kita manggung dari stage ke stage. Jadi kita nggak bisa nikmatin hari libur deh.. hehe,” tukas Jenny -- mereka nggak mau make nama personal, lebih pilih pake nama si anak kecil.
Wah kalo sibuk kayak gitu, fulusnya juga banyak nih! Hehe…
Usut punya usut, kebanyakan personil Jenny berasal dari Institut Seni Indonesia. Jadi kebanyakan mereka bekerja sebagai kuli seni loh. “Meski ngeband juga jadi bagian dari kesibukan kita, namun kita nggak akan ninggalin roots dan blood kita sebagai seorang seniman,” tegas Jenny.
Ada juga track fenomenal yang judulnya Matimuda. Lagu ini punya makna spesial buat Jenny, coz lagu ini yang ngebuat Jenny dikenal ama banyak orang. ”Lagu ini emang punya makna besar buat Jenny. Bahkan banyak lebih tau matimudanya dari pada Jenny! Sebenarnya makna lagu ini sendiri nyeritain tentang semangat hidup namun diceritakan dengan bahasa kematian,” jelas Jenny.
Nggak hanya itu guys, lagu ini jadi salah satu pengisi soundtrack film Radit dan Jani (2008). Lho kok bisa? “Wah kalo gara-gara accident! Lagu mati muda ini udah direkam dulu dan dibuat format secara mp3. Nah lalu salah satu teman masukin lagu ini ke playlist music playernya. Trus dibawa ke Jakarta. Pas udah di sana nggak sengaja Tony the Brandals ngedengerin dan direkomendasiin ke produser eksekutifnya Radit & Jani. Hehehe,” sahut Jenny semangat.
Lagu-lagu lain yang ada di album ini juga nggak kalah menarik lho guys. Wajar aja nih album jadi spesial buat Jeanny. Karena selain proses pengerjaannya cukup lama, nih album juga merupakan tanggung jawab Jenny yang udah ngeband selama 6 tahun ke teman-teman setia mereka yang udah rela nglakuin apa aja buat Jenny! (why/fer)
Namun kita jangan ketipu ama tampang polos perempuan cilik ini, sebab Jenny dikelilingi empat pria macho yang mengklaim dirinya adalah orang tua asuh.
Empat laki-laki yang ngaku sebagai orang tua asuh Jenny itu adalah Farid Stevy Asta (vokal), Roby Setiawan (gitar), Arjuna Bangsawan (Bass), dan Anis Setiaji (drums) serta seorang lagi yang ngaku paman (baca additional player) Jenny, yakni Moved (additional gitar).
Nah cewek seksi ini juga punya lagu-lagu ciamik dari album terbarunya, manifesto yang dirilis Maret 2009 lalu.. lagu-lagu yang ada di album ini nyeritain tentang gimana keseharian Jenny. Misalnya aja kayak lagu Menangisi akhir pekan. Lagu ini nyoba nyeritain tujuh hari dalam seminggu! lho kok bisa? “Maksudnya gini, Senin ampe Jum’at personel Jenny kerja, dalam artian bukan buat ngeband. Nah, sabtu-minggu kan biasanya dijadiin buat hari-hari libur, buat Jenny, akhir pekan malah kita manggung dari stage ke stage. Jadi kita nggak bisa nikmatin hari libur deh.. hehe,” tukas Jenny -- mereka nggak mau make nama personal, lebih pilih pake nama si anak kecil.
Wah kalo sibuk kayak gitu, fulusnya juga banyak nih! Hehe…
Usut punya usut, kebanyakan personil Jenny berasal dari Institut Seni Indonesia. Jadi kebanyakan mereka bekerja sebagai kuli seni loh. “Meski ngeband juga jadi bagian dari kesibukan kita, namun kita nggak akan ninggalin roots dan blood kita sebagai seorang seniman,” tegas Jenny.
Ada juga track fenomenal yang judulnya Matimuda. Lagu ini punya makna spesial buat Jenny, coz lagu ini yang ngebuat Jenny dikenal ama banyak orang. ”Lagu ini emang punya makna besar buat Jenny. Bahkan banyak lebih tau matimudanya dari pada Jenny! Sebenarnya makna lagu ini sendiri nyeritain tentang semangat hidup namun diceritakan dengan bahasa kematian,” jelas Jenny.
Nggak hanya itu guys, lagu ini jadi salah satu pengisi soundtrack film Radit dan Jani (2008). Lho kok bisa? “Wah kalo gara-gara accident! Lagu mati muda ini udah direkam dulu dan dibuat format secara mp3. Nah lalu salah satu teman masukin lagu ini ke playlist music playernya. Trus dibawa ke Jakarta. Pas udah di sana nggak sengaja Tony the Brandals ngedengerin dan direkomendasiin ke produser eksekutifnya Radit & Jani. Hehehe,” sahut Jenny semangat.
Lagu-lagu lain yang ada di album ini juga nggak kalah menarik lho guys. Wajar aja nih album jadi spesial buat Jeanny. Karena selain proses pengerjaannya cukup lama, nih album juga merupakan tanggung jawab Jenny yang udah ngeband selama 6 tahun ke teman-teman setia mereka yang udah rela nglakuin apa aja buat Jenny! (why/fer)
Be My Baby Blue
[Selasa, 3 November 2009]
Nggak bakal bikin kamu makin gerah deh, dan pastinya, bakal ngrubah mood kamu yang tadinya bete gara-gara kepanasan, jadi adem lagi.
Kayak baju yang satu ini nihh, baju dengan bahan jeans dan motif acid wash ini emang lagi in banget. Karena motifnya yang udah rame, nggak perlu lagi kamu tambahin aksesoris macem-macem. Tapi, bisa aja kamu paduin ama aksesoris warna silver agar nggak keliat terlalu norak. Kayak silver bracelet ini, walopun kamu pake ama jumlah banyak, tapi nggak akan ngeganggu penampilan kamu kok. Buat sepatunya, pake aja statement shoes warna hitam yang lagi in juga, biar keliat sedikit beda.
Nah, buat kamu yang pengen tampil feminin tapi nggak ninggalin kesan remaja kamu, pake aja dress satu ini. Dress polos warna biru langit kayak gini cukup simpel dan oke buat kamu pake ke acara ulang tahun teman kamu. Sekali lagi paduin warna biru ama aksesoris silver, kayak kalung ini. Untuk sepatunya, pake aja strap shoes hitam yang simpel juga. Voila ! it’s your very amazing dress.
Kalo yang terakhir ini gaya paling casual dari kamu lewat blouse warna biru. Yups! Blue blouse motif kotak-kotak ini paling ampuh buat kamu pake jalan-jalan ama temen ato orang tua kamu lhoo. Pake short pants warna putih, sepatu sneakers putih, dan juga tas biru udah cukup buat nemenin kamu jalan ke mall.
Okey selamat bereksperimen dengan warna biru teman-teman!!
Dan pastinya, warna ini nggak bakalan mati ampe kapanpun. Variasikan aksesoris warna silver ato aksesoris yang dibuat dari kayu juga oke koq! (sar)
Be My Baby Blue
Seperti warna biru muda, biru keijoan ato biru tua. Warna yang katanya bisa ngademin suasana ini emang cocok banget dipakai di musim ini. Apalagi di saat cuaca kota Jogja yang sedang cerah-cerahnya ini.Nggak bakal bikin kamu makin gerah deh, dan pastinya, bakal ngrubah mood kamu yang tadinya bete gara-gara kepanasan, jadi adem lagi.
Kayak baju yang satu ini nihh, baju dengan bahan jeans dan motif acid wash ini emang lagi in banget. Karena motifnya yang udah rame, nggak perlu lagi kamu tambahin aksesoris macem-macem. Tapi, bisa aja kamu paduin ama aksesoris warna silver agar nggak keliat terlalu norak. Kayak silver bracelet ini, walopun kamu pake ama jumlah banyak, tapi nggak akan ngeganggu penampilan kamu kok. Buat sepatunya, pake aja statement shoes warna hitam yang lagi in juga, biar keliat sedikit beda.
Nah, buat kamu yang pengen tampil feminin tapi nggak ninggalin kesan remaja kamu, pake aja dress satu ini. Dress polos warna biru langit kayak gini cukup simpel dan oke buat kamu pake ke acara ulang tahun teman kamu. Sekali lagi paduin warna biru ama aksesoris silver, kayak kalung ini. Untuk sepatunya, pake aja strap shoes hitam yang simpel juga. Voila ! it’s your very amazing dress.
Kalo yang terakhir ini gaya paling casual dari kamu lewat blouse warna biru. Yups! Blue blouse motif kotak-kotak ini paling ampuh buat kamu pake jalan-jalan ama temen ato orang tua kamu lhoo. Pake short pants warna putih, sepatu sneakers putih, dan juga tas biru udah cukup buat nemenin kamu jalan ke mall.
Okey selamat bereksperimen dengan warna biru teman-teman!!
Dan pastinya, warna ini nggak bakalan mati ampe kapanpun. Variasikan aksesoris warna silver ato aksesoris yang dibuat dari kayu juga oke koq! (sar)
Hebohnya Okasa Stece
[Selasa, 3 November 2009]
SEMANGAT Sumpah Pemuda yang jatuh hari Rabu (28/10) lalu jadi tren sendiri buat temen-temen SMA Stela Duce 1(Stece). Barengan ama hari bersejarah itu, temen-temen Stece ngadain yang namanya Oktober Sumpah Pemuda(OKASA).
“OKASA ini acara tahunannya Stece. Selain memperingati Hari Sumpah Pemuda yang diisi sama lomba-lomba dan pentas seni dari temen-temen Stece, kita paginya juga upacara sekalian buat pelantikan pengurus OSIS yang baru,” jelas Valenciennes Aprilia Devi Wulansari koordinator kegiatan itu.
Acara yang digelar dari pagi ampe menjelang sore di SMA Stela Duce itu emang pingin ngusung semangat Sumpah Pemuda buat ditularin ke temen-temen pengurus OSIS baru. “Menurutku, Sumpah Pemuda itu hari bersejarah yang patut disyukuri, soalnya Indonesia merdeka ya karena pemuda-pemudanya bersatu. Harapannya, buat pengurus OSIS yang baru bisa kompak, biar semua programnya bisa sukses,” tambah Valenciennes yang juga mantan Ketua OSIS.
Karena panitia OSAKA ini merupakan gabungan dari OSIS lama dan OSIS baru, jadi kesulitan koordinasi sering banget terjadi. “Ini panitianya gabungan antara OSIS lama dan baru, jadi sering ada miss gitu. Well…finally, semuanya berjalan dengan baik kok…dan temen-temen semua enjoy sama acara ini,” terang cewek yang duduk di kelas XII IPS 1 ini.
Selamat bertugas deh buat pengurus OSIS Stece yang baru dan terimakasih buat pengurus OSIS yang lama! (gun)
“OKASA ini acara tahunannya Stece. Selain memperingati Hari Sumpah Pemuda yang diisi sama lomba-lomba dan pentas seni dari temen-temen Stece, kita paginya juga upacara sekalian buat pelantikan pengurus OSIS yang baru,” jelas Valenciennes Aprilia Devi Wulansari koordinator kegiatan itu.
Acara yang digelar dari pagi ampe menjelang sore di SMA Stela Duce itu emang pingin ngusung semangat Sumpah Pemuda buat ditularin ke temen-temen pengurus OSIS baru. “Menurutku, Sumpah Pemuda itu hari bersejarah yang patut disyukuri, soalnya Indonesia merdeka ya karena pemuda-pemudanya bersatu. Harapannya, buat pengurus OSIS yang baru bisa kompak, biar semua programnya bisa sukses,” tambah Valenciennes yang juga mantan Ketua OSIS.
Karena panitia OSAKA ini merupakan gabungan dari OSIS lama dan OSIS baru, jadi kesulitan koordinasi sering banget terjadi. “Ini panitianya gabungan antara OSIS lama dan baru, jadi sering ada miss gitu. Well…finally, semuanya berjalan dengan baik kok…dan temen-temen semua enjoy sama acara ini,” terang cewek yang duduk di kelas XII IPS 1 ini.
Selamat bertugas deh buat pengurus OSIS Stece yang baru dan terimakasih buat pengurus OSIS yang lama! (gun)
Langganan:
Postingan (Atom)