Mereka Pahlawanku, Mereka Idolaku

[Senin, 16 November 2009]

Mereka Pahlawanku, Mereka Idolaku
Jangan Sekali-Kali Lupakan Sejarah


MERDEKA ato mati!! Slogan itu emang begitu akrab di telinga bangsa ini saat zaman perjuangan. Untuk zaman ini, sepertinya slogan itu udah kurang pas. Karena tantangan yang harus diadepin udah beda.
Meski slogannya bisa beda, tapi yang namanya sosok pahlawan tetep aja ditunggu-tunggu kehadirannya untuk mengharumkan nama bangsa tercinta ini.
Dan ternyata dari 300 responIn yang terdiri dari temen-temen SMA, 91,7 persen di antaranya ngaku begitu menghargai sosok pahlawan Indonesia. Artinya anak muda zaman sekarang tetep masih inget yang dilakuin pahlawan zaman dulu. Temen-temen mau menghargai susahnya mewujudkan kemerdekaan.
Seperti kesan yang dalam di hati Catharina Ida dari SMA Pangudi Luhur Jogja. Cewek dari kelas IPA ini ngaku nggak akan pernah lupa akan sosok para pahlawan Indonesia. “Aku selalu inget ama mereka, soalnya peran dan perjuangan mereja sering dibahas di pelajaran sekolah juga sih,” ujarnya penuh semangat.
Lain halnya ama Meydhita Puspa dari SMA Bopkri 1 (BOSA). “Bukannya nyombong, aku ama temen-temen tuh sering diskusi soal jasa-jasa pahlawan en kalo kurang puas, aku browsing di internet,” kata siswi kelas 3 IPA ini.
Beberapa responIn punya cara untuk ngehargai jasa-jasa pahlawan. Di antaranya kita nggak boleh diem aja dengan apa yang udah mereka kasih ke kita. Paling nggak, inget lah ama pertaruhan nyawa para pahlawan yang hanya bersenjata bambu runcing harus ngadepin senjata berat seperti tank atau hujan mortir.
Ada 22,6 persen responIn ngerasa semangat pahlawan itu selalu menginspirasi mereka. Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama. Begitu juga para pahlawan, mereka rela gugur dalam berjuang, namun telah meninggalkan semangat untuk diwariskan. Temen kita Linda Yuliana dari SMKN 1 Depok ngerasa semangat itu telah ditularin ama dirinya. “Aku seneng perjuangan mereka yang nggak peduli gimana diri mereka sendiri. Mereka hanya berpikir yang penting negara bisa berjaya,“ kata siswi kelas X Ak 1 ini.
Sementara 69,5 persen responIn ngaku telah berusaha ngelakuin hal-hal berguna buat negara. Emang, hal-hal berguna yang temen-temen lakuin untuk negara itu, macem-macem bentuknya. M Dwi Cahya dari SMK Penerbangan milih buat ngelakuin hal-hal positif. “Kita harus mempertahankan kemerdakaan negara kita ini en yang pasti, jangan ngelakuin hal yang nggak berguna, seperti kalo pelajar ya jangan suka tawuran,” kata siswa yang nekunin permesinan.
O iya, ekspresi temen-temen untuk nginget sosok pahlwan itu macem-macem lho. Ada yang ampe nyimpen foto pahlawan. Salah satunya adalah Stefanus Defri dari Sekolah Menengah Musik (SMM). “Hahaha.... biar ketularan semangat 45 nya pas kita belajar,” kata siswa kelas dua jurusan vokal yang majang foto pahlawan di meja belajarnya.
Sayangnya masih ada 8,3 persen responIn yang nggak tau pahlawan Indonesia. Ironi emang didengernya, tapi mau gimana, kenyataannya emang seperti itu. TA (nama disamarkan) dari SMA swasta misalnya, dia ngerasa pahlawan itu nggak terlalu penting, soalnya nggak ngasih efek yang banyak buat dirinya.
Tapi sepertinya pesan Sang Proklamator, Bung Karno tetep aja jangan ditinggalin, Jas Merah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah. Setuju Nggak? (sha)
------------------------------------------

NURUT kalian, siapa sih yang pantes disebut pahlawan? Spiderman ato Wonder Woman kah? Kayaknya bukan deh, he..he..he.. Lha trus siapa donk? Nurut temen-temen, pahlawan itu kayak apa sih?
Setelah blusukan ke berbagai sekolah, akhirnya tim indikasi nemuin responIn SMA Muhammadiyah 2 Jogja. Dia tak lain adalah Astrid Indah. Dia bilang, pahlawan itu seseorang yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. “Seseorang yang memperjuangkan kemerdekaan negaranya, itu yang bisa dibilang pahlawan. Cus menurutku pahlawan itu orang yang berjasa. Nah beliau-beliau itu udah bikin Indonesia merdeka. Berarti mereka berjasa donk,” jelas siswi kelas XII IPA 1.
Definisi pahlawan menurut Astrid merupakan salah satu dari 36,2 persen pendapat responIn yang mengatakan pahlawan Indonesia itu yang udah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sementara temen dari SMA 8 Jogja, Paramyta Intan kelas X SBI mengatakan pahlawan itu adalah seseorang yang bisa bikin harum nama bangsa. “Di zaman sekarang, juga banyak pahlawan yang bisa dibanggain. Contohnya kakak kelasku, Mbak Ajeng yang bisa bikin harum nama Indonesia di Amerika lewat tarian. Nah menurutku, Mbak Ajeng itu bisa dibilang pahlawan juga,” ungkap Myta kepada tim Indikasi.
Myta termasuk salah satu dari 34,5 persen responIn yang bilang kalo pahlawan itu seseorang yang bisa mengharumkan nama bangsa.
Lantas, para responIn itu pengennya kayak siapa sih kalo mau jadi pahlawan? Ternyata 44,1 persen responIn lebih milih pengin seperti Raden Ajeng Kartini. "Kalo dulu nggak ada RA Kartini, wanita nggak bakalan bisa seperti sekarang ini. Punya hak sama kayak pria, dulu khan cuma wanita dari kaum bangsawan aja yang bisa sekolah. Lagian namanya kalo disingkat mirip namaku, R A Kartini. Kalo aku R A Gayatri, he..he..he," ujar Ramdini Ajeng Gayatri siswi SMAN 9 Jogja yang kelahiran Tasikmalaya.
Sedangkan Lysna Dwi Ambarwati Handoko, kelas XI IPA SMA Gama (Tiga Maret) punya pilihan lain. “Aku pilih Ki Hajar Dewantara, cus beliau adalah salah satu pelopor pendidikan di Indonesia. Kalo nggak ada beliau, mungkin pendidikan di Indonesia nggak bisa kayak sekarang,” tutur Ocha (sapaan Lysna) ngewakilin 27,7 persen responIn yang pengen jadi seperti Ki Hajar Dewantara.
Dan ternyata selain RA Kartini ama Ki Hajar Dewantara, masih ada sosok yang begitu dikagumi ama temen-temen SMA, yaitu Panglima Besar Jenderal Soedirman. Ada 19,8 persen responIn yang milih Pangsar Jenderal Soedirman. “Aku menghargai jasa-jasa para pahlawan dengan cara ngikuti organisasi yang bermanfaat untuk lingkungan rumah en di skul juga,” papar Helvizar Muhammad Imansyah Sitompul dari SMA 4 Jogja yang melandasi semua langkahnya itu dari semangat yang ditularkan Jenderal Soedirman. (eza)

------------------------------------------

IN TALK

Jangan Melupakan Sejarah

PAHLAWAN adalah sosok yang berjuang demi perubahan hidup untuk dirinya maupun bangsa dan negara. Pahlawan berjuang tanpa pamrih dan selalu mengutamakan orang lain demi kemajuan dalam hidupnya. Pahlawan adalah orang yang bijaksana dan punya kelebihan, dan kelebihan itu harus ditularkan pada orang lain agar harmonis. Contohnya adalah sosok pahlawan di dunia pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.
Pahlawan lah yang menyadarkan bahwa pendidikan itu penting bagi hidup manusia. Dia berjuang di zaman penjajahan, dimana kondisi sebagian besar rakyat saat itu masih bodoh sehingga bisa dijajah bangsa asing. Dengan semboyan “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” yang intinya seseorang harus bisa menjadi teladan yang baik, selalu bekerja keras, dan bisa memberi motivasi dan dorongan pada yang lain.
Perjuangan Ki Hajar Dewantara diteruskan oleh sosok guru yang dianggap pahlawan tanpa tanda jasa. Guru selalu memberikan pelajaran kepada murid-muridnya agar jadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan masyarakat, serta negaranya.
Generasi muda sebagai generasi penerus bisa juga jadi pahlawan dalam banyak bidang. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menumbuhkan kesadaran akan hakekat hidup. Hakekat kehidupan adalah dasar kehidupan manusia untuk hidup dalam masyarakat, sehingga bisa timbul rasa persatuan dan kebersamaan. Hakekat kehidupan rakyat Indonesia mengacu pada Pancasila, sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Jadi, dalam hidup bersama, dalam masyarakat hendaknya mengembangkan sikap adil dan punya adab atau sopan santun. Lalu yang kedua adalah melakukan tindakan positif dan bisa menjadi pemimpin yang melakukan hal-hal berguna bagi banyak orang. Suatu kegiatan positif pasti akan mendapat respon bagus dan bisa jadi contoh bagi orang lain.
Selain itu, anak muda sebagai generasi penerus bangsa harus bisa menghargai jasa-jasa pahlawan yang dulu berjuang demi bangsa, seperti pejuang yang mengusir penjajah atau R.A Kartini yang membawa perubahan bagi wanita-wanita Indonesia, dan juga pahlawan Indonesia di bidang lain.
Cara yang bisa dilakukan minimal adalah tahu tentang sejarah perjuangan bangsa, dengan membaca pengetahuan sejarah dan harus bisa meneruskan perjuangan mereka di kondisi bangsa sekarang ini.
Sekolah, bisa menambah porsi jam mata pelajaran sejarah atau bisa juga dengan mengemas kegiatan kunjungan ke situs-situs sejarah bangsa, tujuannya agar murid tahu akan sejarah bangsa, karena kita harus mengingat ungkapan proklamator Ir. Soekarno bahwa jangan sekali-sekali melupakan sejarah.
Untuk itu, hal yang harus dilakukan anak muda sekarang adalah belajar yang rajin, menghormati orang tua, dan lakukan semua keyakinanmu dengan kesungguhan dan tanggung jawab, karena hal itu akan membentuk pribadi yang kuat sesuai harapanmu. (per)

R.Suryaka Resi Nugraha. S.Pd Guru PKN SMA “17” 1 Jogjakarta

------------------------------------------

IN VOICE

Windi Wihatmoko, X Mesin 6 , SMK Penerbangan
Pahlawan adalah seseorang yang berani berjuang demi bangsa dan negaranya tanpa takut mati. Karena itu aku sebagai anak muda pengen jadi TNI buat ngusir penjajah bangsa dan menjaga bangsa Indonesia sampai tetes darah terakhir, karena aku cinta Indonesia dan akan rajin belajar.


Wulan Yuliasih, XI Akuntansi 2, SMKN 1 Depok
Aku tahu pahlawan dari pelajaran sejarah di sekolah. Aku juga pengen jadi pahlawan, karena pahlawan itu sosok yang bisa bantu banyak orang. Karena itu aku selalu belajar serius biar berguna buat orang banyak dan selalu ingat perjuangan para pahlawan yang udah bawa Indonesia lepas dari penjajah sampai sekarang.


Michael Billy Suryawijaya, XII IPS 2, SMA Pangudi Luhur Jogjakarta
Menurutku pahlawan tu orang yang bisa merubah dunia jadi lebih baik. Terus pahlawan bangsa saat ini tu adalah orang yang bisa membawa nama Indonesia harum di mata dunia. Usaha yang bisa aku lakuin adalah belajar yang baik dan berprestasi agar bisa jadi pahlawan buat keluarga dan teman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Download MP3 Movie | DBL Radar Jogja