La Peste Armada Racun

[Selasa, 20 Oktober 2009]
Armada Racun
Sebarin Virus Pes Lewat La Peste

MUNGKIN semua sepakat kalo tikus itu disebut binatang menjijikkan, sekaligus penyebab utama virus Pes. Seolah terinspirasi dari kotornya binatang itu, trio asal Jogja di bawah bendera Armada Racun pun berencana untuk nyebarin wabah La Peste itu akhir tahun ini. Siap-siap aja Jogja untuk menerima virus!!!!!
Eits.. tunggu dulu guys. Virus ini bukan hal negatif, tapi merupakan nama album, yaitu La Peste. Yah album ini adalah debut full album dari trio Armada Racun, Ferddy Hadiyanto (bass/vocal), Fuad Danar Sucipto (bass) dan nadya octaria hatta (keyboard). Album yang bakal dirilis akhir tahun ini punya makna besar buat ketiga personelnya. Karena album tersebut merupakan kumpulan materi mereka dari tahun 2007 awal hingga pertengahan 2008 yang pada akhirnya bisa ditelorkan jadi album.
Menurut mereka lagu-lagu di album baru ini banyak bercerita tentang realitas sosial di tengah kehidupan masyarakat sehari-sehari.
Coba aja simak lagu Boys Kissing Boys. Di lagu ini mereka mencoba menyentil sebuah realitas sosial yang cukup sensitif di tengah masyarakat kita yang masih kolot, yakni permasalahan penyuka sejenis (homoseks), baik itu laki-laki ama laki-laki maupun perempuan ama perempuan.
“Bukannya kami mendukung untuk melegalkan gay maupun lesbian, tapi kami cuma ingin menunjukkan bahwa ditolak atau nggak, mereka itu benar-benar ada di kehidupan nyata. Dan mereka juga pengen eksis di tengah masyarakat,“ tandas Nadya sang keybordis.
Emang nih, kalo kita nyimak lagu-lagu mereka emang sangat bertema sosial lho. Nggak hanya di Boys Kissing Boys, di track Mati Gaya mereka coba nyeritain kalo pas kita berada di suatu acara, tapi nggak tune-in ama tuh acara, pasti kita bakal ngerasain rasa mati gaya. Track ini nantinya juga bakalan dipilih untuk dibikinin video klip.
Armada Racun emang sangat gemar menyentil permasalahan sosial dengan karakter dan rasa mereka sendiri. Hal ini juga tercermin pada art cover album mereka. Disini digambarin banyak tikus berupa rumah kecil yang mencoba menyerang satu rumah tikus besar yang diatasnya terdapat seekor kucing. Ditanya mengenai maksud gambar tersebut mereka hanya menjawab, biar masyarakat yang mempersepsi dan menafsirkan sendiri apa maksud dari makna art cover album tersebut.
Meskipun nih band nggak ada pemain gitarnya, bukan berarti nih band mati gaya lho! Mereka mampu membuktikan bahwa mereka juga bisa mengimprovisasikan musik mereka dengan cukup menarik. Dengan inspirasi dari band kayak Death From Above, Tesraiders sampe Bethoven mereka mampu membuat musik yang meskipun cutting edge namun tidak berat untuk didengarin.
Bahkan, intro track I Am Small, diisi oleh lantunan puisi yang dibacain ama Fanny Thorete. Loh sapa nih orang? usut punya usut, ternyata Fanny Thorete ini adalah orang Perancis yang berjasa ngebawa album EP Armada Racun ke negeri asalnya. Sedangkan album EP ini sendiri hanya diedarkan secara terbatas di Prancis sebanyak 50 copy.
Lalu mereka juga ngeciptain lagu Tuan Rumah Tanpa Kata dan Drakula buat anak girli alias pinggir kali. Emang sih lagu ini lahir pas mereka ngsi di acara buat anak girli tersebut, jadi bisa dibilang lagu ini spontan tercipta karena acara itu.
Selain itu di album baru ini juga diisi permainan akordion dari seorang pemain sirkus dari luar negeri. Yah, di track Train Song Armada Racun duet ama Rio.
“Karena Rio tertarik untuk terlibat di lagu kita, maka dia maenin akordion di lagu Train Song. Kita merasa terhormat juga sih karena emang dia anggota dari tim sirkus yang udah punya jam terbang tinggi, jadi ya kita ok-ok aja hehehe..,” sahut Nadia dengan tersenyum simpul.
Para personel Armada Racun ternyata masih kurang sepakat jika mereka disebut indie.
“Kita lebih nyaman kalo dikatakan do it yourself, karena di dalam proses pendokumentasian karya kami ini, kami emang bener-bener dengan usaha kita sendiri, ya syukur deh kalo kita bisa bergabung ama Lil’fish Records untuk pendistribusian album ini,” tutup Adit di akhir pertemuan. (fer/why)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Download MP3 Movie | DBL Radar Jogja